Partai Demokrat Belum Temukan Koalisi Pilpres yang Paripurna
JAKARTA, iNews.id - Partai Demokrat masih menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai peserta pemilu untuk menemukan koalisi yang paripurna dalam Pilpres 2019. Hingga kini, Demokrat belum menemukan koalisi pilpres yang tepat sehingga belum bisa menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Biarkan komunikasi politik yang sedang dan terus terjadi ini berlanjut sampai menemukan koalisinya secara paripurna sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dibuka," ujar Sekjen DPP Partai Semokrat Hinca Panjaitan di Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Pernyataan Hinca itu dilontarkan terkait peluang Demokrat mendukung Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 dan kondisi hubungan politik antara Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hinca mengatakan hingga saat ini Partai Demokrat masih memegang teguh keputusan Rapimnas Demokrat, 10 Maret 2018 lalu di Sentul, Bogor, Jawa Barat, di mana pengumuman capres-cawapres Demokrat akan ditentukan pada waktu yang tepat. Pengumuman itu akan dilakukan sebelum pendaftaran capres dan cawapres dibuka Komisi Pemilihan Umum tanggal 4-10 Agustus 2018.
"Sampai saat ini belum ada putusan apapun," jelas Hinca.
Sejauh ini tokoh Demokrat yang diperkirakan kuat maju dalam bursa Pilpres 2019 adalah putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono. Popularitas nama AHY melonjak setelah dirinya mengikuti Pilkada DKI Jakarta. AHY yang didaulat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 belakangan ini diketahui gencar menggelar roadshow di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain AHY, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi juga populer sebagai salah satu kandidat. Hafiz Alquran yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu juga sudah aktif menyosialisasikan diri untuk maju di Pilpres 2019. Nama gubernur dari Partai Demokrat itu selalu terjaring dalam berbagai lembaga survei sebagai cawapres yang cukup potensial.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan partainya masih punya ruang untuk terus berkomunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya, PDIP sangat terbuka jika partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Zulkifli Hasan akan bergabung bersama koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi). Namun, pihaknya juga tidak bisa memaksa untuk ikut mendukung Jokowi.
Editor: Azhar Azis