PBNU: Hentikan Persekusi dan Kerusuhan di India
JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam bentuk dan tindak kekerasan, termasuk menyerang pihak-pihak yang dianggap berbeda di India. PBNU mengajak semua pihak menghentikan persekusi dan kerusuhan yang terjadi di India.
"Perilakukan kekerasan bukan merupakan ciri Islam yang Rahmatan Lil alamin," tulis PBNU dalam pernyataan sikapnya, Sabtu, 7 Maret 2020.
Perdamaian, kebebasan dan juga toleransi, menurut PBNU, merupakan prinsip utama dalam menjalankan kehidupan di samping pinrip Maqaasid Syariah yang dari hifdud din wal aql (menjaga agama dan akal), Hifdzul nafs (menjaga jiwa), hifdun nasl (menjaga keluarga), hifdul mal (menjaga harta) dan hifdhul irdh (menjaga martabat).
"Kelima prinsip tersebut merupakan prinsip utama yang harus ditegakkan di manapun bumi dipijak," kata PBNU.
Ormas terbesar di Indonesia ini juga mendorong pemerintah segera mengambil langkah diplomasi dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di India. "Upaya ini penting dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab internasional yakni turut berperan dalam usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia," ujar PBNU.
PBNU juga mendesak PBB berinisiatif melakukan investigasi dan menindak segala pelanggaran HAM agar tercipta suatu keadaan yang kondusif di India. Selain itu, agar tumbuh kembali sebagai negara yang berdaulat yang menyejerahtakan rakyat.
"Mengajak masyarakat internasional untuk bersama-sama menggalang bantuan kemanusiaan dan upaya-upaya perdamaian bagi masyarakat India," kata PBNU.
Editor: Djibril Muhammad