Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBNU Menyesalkan Perilaku Pendakwah Elham Yahya: Jaga Akhlak! 
Advertisement . Scroll to see content

PBNU Kampanyekan Islam Nusantara di Korea Selatan

Sabtu, 02 Desember 2017 - 19:31:00 WIB
PBNU Kampanyekan Islam Nusantara di Korea Selatan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (tengah) dan Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen di forum Korea Selatan, Sabtu (2/11/2017). (Foto: PBNU)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menebarkan nilai-nilai Islam Nusantara di Korea Selatan (Korsel). Melalui nilai-nilai tersebut, NU tidak sedikitpun menyediakan celah bagi ekstremisme dan radikalisme.

Said Aqil bersama Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen menjadi tamu kehormatan dalam prakarsa Family Peace Associaton, sebuah organisasi kemanusiaan yang menginisasi perdamaian dan kesejahteraan di ranah internasional. Organisasi ini didukung oleh pemuka agama, pemimpin politik dan militer lintas negara.

Dalam pidatonya, Said menegaskan betapa nilai-nilai Islam Nusantara menjadi pintu untuk inisiasi perdamaian. Nilai-nilai tersebut yang selama ini dikembangkan sekaligus dipraktikkan para kiai dan komunitas pesantren yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama.

"NU mengembangkan konsep persaudaraan: wathaniyyah, islamiyyah, insaniyyah sehingga tidak ada celah bagi ekstremisme dan radikalisme," ujarnya di Seoul, Sabtu (2/12/2017). Said datang atas undangan Dr Hyun Jin Moon dari Global Peace South Korea.

Said menerangkan, agama dan nasionalisme harusnya terjembatani dalam sebuah konsep perdamaian. "Dengan konsep persaudaraan itu, di Indonesia, agama dan nasionalisme tidak bertentangan, justru bergandengan tangan," ujar pengasuh Pesantren Luhur as-Tsaqafah, Jakarta ini.

"Para pendiri negeri ini, merumuskan Pancasila sebagai falsafah dasar negara. Pancasila memungkinkan kebersamaan bagi 1.340 suku, 740 bahasa daerah, 6 agama dan banyak  aliran kepercayaan," lanjut ulama yang selama ini aktif melakukan diplomasi perdamaian di ranah internasional.

Said menjelaskan bahwa konsep dasar yang dimiliki bangsa Indonesia memiliki peran krusial untuk merajut perdamaian. "Pancasila berdiri kokoh di atas prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi kerakyatan dan keadilan sosial," katanya di hadapan pimpinan politik, pejabat militer, pengamat pertahanan, pengusaha dan pemuka agama di negara-negara Asia, Eropa dan Amerika. 

Sementara itu Nabil Haroen menegaskan, NU dan Pagar Nusa ikut berperan aktif dalam perdamaian internasional. "Kiprah para pendekar Pagar Nusa untuk mengawal kiai dan menjaga NKRI sudah terbukti. Kami juga berperan serta menginiasi perdamaian dunia dengan membantu meredamkan konflik di beberapa negara yang sekarang dilanda permusuhan," terang Nabil.

Dia menambahkan, Pagar Nusa telah bekerja sama dengan Polri, TNI dan BIN, serta institusi negara di bidang security dan pertahanan negara, dalam beberapa kerjasama strategis. "Saya berharap, dengan keterlibatan Nahdlatul Ulama dan Pagar Nusa, dalam Family Peace Association, akan memberi kontribusi untuk inisiasi dan perwujudan perdamaian dunia," ungkap Nabil.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut