PBNU: Warga Nahdliyin Sambut Paus Fransiskus dengan Kegembiraan
JAKARTA, iNews.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024. Kunjungan ini menunjukkan pentingnya dialog antar-agama di Indonesia.
Ulil menyatakan, warga Nahdliyin menyambut kedatangan Paus dengan senang hati.
"Betapa penting dialog antar-agama, sehingga kita bisa menciptakan kehidupan harmonis dan toleran di masa mendatang," kata Ulil dalam acara Dialog Antar-Umat Beragama secara daring, Selasa (23/7/2024).
"Selamat datang kepada Paus ke Indonesia, kami warga NU dan warga Nahdliyin menyambut dengan kegembiraan," katanya.
Dia bercerita, pada akhir tahun 70-an Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengalami masalah serius karena mendatangi undangan ceramah bersama umat Kristen di Malang. Hal itu dipersoalkan para kiai yang menanyakan kenapa Gus Dur mau mendatangi ceramah institusi Kristen.
Namun, seiring berjalannya waktu, dialog antar-agama mempunyai peranan penting untuk meningkatkan toleransi dan perdamaian bangsa.
"Kilas balik ternyata gagasan dialog antar-agama bukan yang ujug-ujug tiba, prosesnya panjang, perjuangannya panjang. Intinya semua orang sudah bisa menerima gagasan itu," kata Ulil.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tahkta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menjelaskan alasan Paus Fransiskus ingin berkunjung ke Indonesia. Paus sangat kagum dengan ideologi Pancasila.
Dubes Michael mengaku telah bertemu Paus pada 8 Desember 2023 lalu. Michael menyampaikan soal dasar negara Indonesia yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Paus sangat kagum dengan Pancasila, ketika undangan untuk datang ke Indonesia. 'Saya akan datang ke negerimu', itu yang disampaikan Paus pada waktu itu," kata Michael di kesempatan yang sama.
Paus Fransiskus pun ingin Indonesia menjadi contoh persaudaraan antar-umat beragama.
Editor: Reza Fajri