PCINU Inggris Gandeng KBRI London Siapkan Skema Diplomasi Sains
JAKARTA, iNews.id - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom bersama KBRI London menggandeng Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) akan menggelar diskusi bersama. Diskusi ini bertajuk "Science Diplomacy: Peran Diaspora Indonesia di UK-Eropa", pada Sabtu, 07 November 2020, jam 17.00-18.30 WIB atau 10.00-11.30 GMT.
Agenda diskusi ini dimoderatori Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom oleh Munawir Aziz, menghadirkan narasumber Hartyo Harkomoyo (Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya KBRI London), Prof Hadi Susanto (Essex University UK & Khalifa University UEA), Bagus Muljadi, Ph.D (Nottingham University), dan Gatot Subroto (Ketua PPI UK).
Diskusi Science-Diplomacy ini rencananya dilanjutkan dengan serial diskusi, FGD hingga penyiapan road-map diplomasi sains. Ke depan, diharapkan para ilmuan dari diaspora Indonesia lintas organisasi, dapat saling memberi kontribusi sekaligus juga memberi sumbangsih untuk analisa kebijakan pemerintah Indonesia.
Sekretaris PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, Munawir Aziz menjelaskan, agenda diskusi ini merupakan tahap awal untuk langkah-langkah panjang berikutnya.
"Saat ini, ada ribuan diaspora Indonesia yang berkarir dan mengabdi di pelbagai lembaga internasional. Kualifikasi dan keahlian mereka sudah diakui dunia," kata Munawir dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/11/2020).
Dia mengatakan, sebagian disapora juga berlatar belakang tradisi pesantren dan Nahdliyyin. Karena itu, PCi NU United Kingdom berusaha mengajak bersama-sama untuk berkontribusi dalam diplomasi sains.
Yakni, bagaimana para ilmuan dan saintis ini bisa berkontribusi bagi Indonesia di manapun mereka berada. Terlebih, jika berkenan dan terkonsolidasi untuk memberikan policy advices bagi pemerintah Indonesia.
“Jaringan PCI Nahdlatul Ulama di lintas negara juga sedang mengkonsolidasi para ilmuan santri, yang berkiprah di pelbagai negara. Dengan program science-diplomacy ini, kami ingin bersama-sama lintas pihak, saling mendukung dan berkolaborasi bersama," katanya.
Sebelumnya, telah terbentuk beberapa kerjasama antara kampus-kampus di UK dan Indonesia. Ke depan, kerjasama diharapkan lebih luas, seraya meningkatkan manfaat untuk penguatan SDM, riset, advokasi kebijakan hingga penguatan tenaga ahli di beberapa perusahaan Indonesia dan lintas negara.
Hartyo Harkomoyo, Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya KBRI London mengungkapkan, semua kalangan diundang untuk saling memberi kontribusi dan terlibat dalam program diplomasi sains.
"Dari pihak KBRI London, kami mengundang semua pihak untuk terlibat. Dan, ke depan, kami terbuka untuk menyiapkan langkah-langkah lanjutan, sebagai follow-up," kata Hartyo.
Editor: Kastolani Marzuki