PDIP Bereaksi Puan Disindir di Rapat Paripurna, PKS Minta Maaf
JAKARTA, iNews.id - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR tidak ingin memperpanjang persoalan celetukan anggotanya hingga memicu reaksi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kejadian tersebut ketika rapat Paripurna berlangsung tentang pengesahan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini meminta persoalan tersebut tidak perlu diperpanjang hingga berpolemik. Fraksi PKS, kata dia meminta maaf atas kejadian itu.
"Saya kira itu sudah selesai dan meminta maaf, di situ kita tidak ingin kembangkan," ujar Jazuli dalam konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021).
Selain itu, kata dia Fahmi telah meminta maaf kepada Fraksi PDIP setelah melontarkan sindiran kepada Puan Maharani. Dia berharap kejadian itu sekaligus menjadi pelajaran bagi pimpinan DPR.
"Hal itu sudah selesai dengan teman-teman PDIP, tadi saya juga sudah meminta maaf, tentu saja ini menjadi pelajaran besar, terutama buat pimpinan DPR untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota dewan," katanya.
Kejadian tersebut berawal interupsi Fahmi diabaikan oleh Puan Maharani selaku pimpinan rapat. Meski telah menyebutkan nomor anggota dewan, Puan tetap cuek dan melanjutkan untuk menutup rapat Paripurn.
"Pimpinan, mohon maaf saya minta waktu. Pimpinan, saya (anggota) A-432," kata Fahmi di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).
Kesal interupsinya diabaikan, Fahmi kemudian menyeletuk tentang Puan yang merupakan politikus PDIP itu akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
"Bagaimana mau jadi capres," katanya.
Celetukan Fahmi memicu reaksi sejumlah peserta rapat dari Fraksi PDIP. Salah satunya Utut Adianto menghampiri meja Fahmi dengan sikap menunjuk-nunjuk.
Peserta rapat lainnya dari Fraksi PKS Almuzammil Yusuf kemudian tampak berupaya menengahi agar ketegangan mereda.
Editor: Kurnia Illahi