Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Ungkap Progres Penyelidikan Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
Advertisement . Scroll to see content

PDIP: Megawati sudah Pertanyakan Proyek Whoosh sejak Lama

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:23:00 WIB
PDIP: Megawati sudah Pertanyakan Proyek Whoosh sejak Lama
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri (dok. PDIP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP PDI Perjuangan, My Esti Wijayati menyebut, ketua umumnya, Megawati Sukarnoputri telah memperingatkan soal urgensi pengadaan proyek kereta cepat (Whoosh) sejak lama. Hal itu dikatakan Esti merespons soal langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyelidiki dugaan mark up atau penggelembungan anggaran di balik proyek kereta cepat Whoosh.

"Kalau soal Whoosh saya kira Bu Mega kan sudah mengingatkan sejak awal. Ya 2015 sudah mengingatkan sejak awal," kata My Esti di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Megawati mempertanyakan apakah sudah saatnya proyek tersebut dilakukan. Dia juga mempertanyakan bagaimana manfaatnya bagi masyarakat.

"Apakah itu sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan? Lalu bagaimana catatan-catatan yang harus diberikan terkait dengan hal itu?" ujarnya.

Oleh karena itu, jika memang saat ini proyek tersebut diselidiki, PDIP mempersilakannya untuk ditindaklanjuti.

"Iya (jika) sesuatu yang itu melanggar hukum ya harus ditindaklanjuti. Sesuatu yang memang tuh terbukti ada korupsi di situ ya memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu" kata dia.

Sebelumnya, KPK mulai melakukan penyelidikan terkait dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. Hal itu disampaikan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu.

"Saat ini sudah pada tahap penyelidikan," ujar Asep saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan tertulis, Senin (27/10/2025).

Meski begitu, Asep belum merinci terkait penyelidikan tersebut. Termasuk kapan dimulainya penyidikan yang dimaksud.

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap dugaan mark up pada proyek Whoosh. Tak tanggung-tanggung, dugaan mark up yang terjadi mencapai tiga kali lipat.

Dia menuturkan, proyek Whoosh memakan anggaran 17 juta dolar Amerika Serikat per kilometer (km) di China. Sedangkan saat proyek itu dikerjakan di Indonesia, anggarannya membengkak jadi 52 juta dolar AS per km. 

KPK sempat merespons pernyataan tersebut dengan meminta Mahfud membuat laporan ke KPK. Namun, Mahfud menolak untuk melapor dan meminta KPK melakukan penyelidikan. 

"Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up Whoosh. Di dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum (APH) langsung menyelidiki, bukan minta laporan. Bisa juga memanggil sumber info untuk dimintai keterangan," ujar Mahfud lewat akun X @mohmahfudmd, Sabtu (18/10/2025).

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut