Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PDIP Sentil Para Koruptor: Mereka Pengkhianat Pancasila, Harus Dilawan!
Advertisement . Scroll to see content

PDIP Peringatkan Tulis Ulang Sejarah Harus sesuai Fakta, Jangan Ada yang Ditutupi

Minggu, 01 Juni 2025 - 14:26:00 WIB
PDIP Peringatkan Tulis Ulang Sejarah Harus sesuai Fakta, Jangan Ada yang Ditutupi
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat (foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PDI Perjuangan (PDIP) merespons proyek tulis ulang sejarah yang dilakukan pemerintah. PDIP mewanti-wanti pemerintah untuk berhati-hati dalam menulis ulang sejarah.

Penulisan sejarah tersebut harus dilakukan secara terbuka sesuai fakta yang terjadi. PDIP tak ingin sejarah ditulis ulang hanya berdasarkan narasi pihak tertentu saja.

"Penulisan sejarah itu tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah, bukan his story, bukan story mereka yang menang, tapi betul-betul story cerita perjuangan bangsa kita ini," kata Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

Djarot menekankan bahwa tidak boleh ada peristiwa sejarah yang ditutup-tutupi.

"Janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan. Maka kita harus benar-benar ketika ada penulisan sejarah itu harus dilakukan dengan terbuka," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Djarot menyinggung bagaimana sejarah tentang kelahiran dan wafatnya Presiden pertama RI sekaligus proklamator Bangsa, Soekarno saja masih sering salah.

"Saya selalu sampaikan bahwa Bung Karno dilahirkan di Surabaya. Karena masih banyak yang sering menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar, bukan. Bung Karno lahir di Surabaya tanggal 6 Juni," katanya.

Demikian juga ihwal wafatnya Bung Karno. Djarot meminta agar peristiwa tersebut harus benar-benar dijelaskan apa adanya. Bung Karno meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di dalam tahanan rumah pada era Orde Baru.

"Tokoh bangsa dan tokoh dunia yang sepanjang hidupnya berjuang untuk Indonesia itu harus meninggal di dalam kesendirian. Di dalam tahanan bangsanya sendiri yang dia merdekakan," kata dia.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut