Peluncuran Buku Kopassus Jilid II, Danjen Kopassus : Semoga Bisa Diserap Generasi Muda

JAKARTA, iNews.id - Buku Kopassus Untuk Indonesia Profesionalisme Prajurit Kopassus jilid II resmi dirilis di Mal Cijantung, Jakarta, Sabtu (20/11/2021). Dalam peluncuran buku ini dihadiri Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Muhammad Hasan.

Dia menyampaikan, melalui buku Kopassus ingin mengeluarkan semangat nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Harapannya, generasi muda dapat menyerap nilai-nilai patriotisme dari Kopassus.

Baca Juga

Zionis Merespons Niat Turki Tangkap Netanyahu: Israel Kuat dan Tak Kenal Takut!

"Kita ingin apa yang ada di dalam buku ini bisa diserap nilai-nilai yang baik oleh seluruh bangsa Indonesia, khususnya generasi muda," ujar Muhammad Hasan.

Menurutnya, buku ini juga membahas persyaratan menjadi Kopassus, mulai dari rekrutmen hingga tahap latihan. "Yang terpenting dalam buku ini bisa diserap nilai-nilai baik oleh seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda yang sedikit terpengaruh oleh luar saat ini," ucapnya.

Baca Juga

Danjen Kopassus Resmikan Monumen Pisau Komando di Puncak Lalana Gunung Karst Bogor

Peluncuran itu juga dihadiri penulis buku Kopassus Untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus, Iwan Santosa. Dia menjelaskan, perbedaan buku jilid I yang dikeluarkan 2008 dengan jilid II yang baru dirilis hari ini.

Menurutnya buku pertama menguraikan beberapa operasi yang dilakukan setelah reformasi hingga 2008. 

"Di buku yang sekarang ini ada indeks stori dari para senior dan juga operasi-operasi dari 2008 sampai sekarang yang mana sudah bisa dibuka sebagian. Termasuk kilas balik sejarah dan berbagai hal pesan yang tersirat dari oleh narasi-narasi yang ada," ucap Iwan.

Dia mengungkapkan, buku jilid II ini tidak hanya cerita soal pertempuran tapi juga bagaimana soal pendekatan kemanusiaan, membangun profesionalitas dan bagaimana organisasi Kopassus dapat sesuai dengan perkembangan zaman.

"Dan ke depan tetap menjadi organisasi yang menarik untuk mengabdi bagi negara. Kalaupun tidak mengabdi kepada negara sebagai tentara, kita bisa belajar baik itu pasukan khusus bagaimana kemampuannya untuk bersikap dalam menghadapi krisis," katanya.

Editor: Kurnia Illahi