Pemilih Milenial dan Pemula Masih Jagokan Prabowo di Pilpres 2024, Tak Terjebak Pencitraan
JAKARTA, iNews.id - Riset Lembaga Survei Nasional (LSN), Jumat (4/11/2022), mengungkap pemilih milenial dan pemula cenderung memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam pemilihan presiden (pilpres). Kelompok ini baru pertama kali mencoblos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
LSN membuat simulasi tiga nama calon presiden (capres), yakni Prabowo; Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo; dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Sebanyak 33,5 persen responden yang masuk kategori generasi milenial mengaku akan memilih Prabowo jika pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan saat ini," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema N Bakry, dalam paparannya secara daring.
Di posisi kedua Anies meraih 21,8 persen dan Ganjar 18,2 persen.
"Sisanya, 26,5 persen, menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain," kata Gema.
Sementara itu, dalam klaster pemilih pemula, Prabowo mendapat dukungan sebesar 36,7 persen. Ada pun posisi Anies di bawah Ganjar dengan raihan masing-masing 18,5 dan 21,9 persen. Sementara itu 22,9 persen responden lainnya menjawab tidak tahu atau memilih kandidat lain.
Gema melanjutkan, kelompok milenial dan pemula termasuk kelompok pemilih rasional. Pangkalnya, tidak mengedepankan aspek emisi dalam menentukan jagoannya pada Pilpres 2024.
"Mereka lebih menjatuhkan pilihan pada tokoh yang dipersepsikan mampu mengatasi masalah-masalah riil mereka, khususnya penyediaan lapangan kerja," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Gema, pemilih milenial dan pemula tidak terjebak pada figur capres yang cenderung menebar pesona atau populer di media sosial (medsos).
"Juga tidak terbawa oleh kecenderungan emosional, seperti faktor agama maupun faktor-faktor primordial lainnya," tuturnya.
Survei ini dilakukan pada 29 Oktober-2 November 2022 di 34 provinsi dengan melibatkan 1.230 warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih.
Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan systematic random sampling dengan rata-rata simpangan (margin of error) sekitar 2,79 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
Editor: Anton Suhartono