Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Jalur Alternatif Jakarta-Citayam: Rute, Waktu Tempuh dan Caranya
Advertisement . Scroll to see content

Pemilu Usai, Fatayat NU: Tugas Tokoh Agama Tebarkan Perdamaian

Rabu, 24 April 2019 - 20:27:00 WIB
Pemilu Usai, Fatayat NU: Tugas Tokoh Agama Tebarkan Perdamaian
Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini menyampaikan apresiasi kepada petugas Pemilu pada peringatan dan tasyakuran Harlah ke-69 Fatayat NU di Kantor PBNU Jakarta. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idFatayat NU mengajak seluruh tokoh bangsa, para pemimpin negeri, dan seluruh pihak untuk tetap tenang dan bersabar menunggu hasil penghitungan real count dari KPU.

Fatayat NU juga mengajak tokoh lintas agama agar menyerukan kepada para jamaahnya untuk tetap menjaga perdamaian bangsa dan menghilangkan sekat-sekat perpecahan yang sempat marak di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan.

Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini menilai wabah most-truth atau pandemi irrasionalitas saat ini marak berkembang di masyarakat. Yaitu lebih mempercayai keyakinannya sendiri daripada fakta di lapangan.

“Maka, ini menjadi tugas para tokoh agama untuk memberi pencerahan pada pengikutnya,” kata Anggia dalam tasyakuran Hari Lahir (Lahir) ke-69 Fatayat NU di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Terkait adanya provokasi yang dikembangkan terkait hasil quick count, Anggia menyerukan agar masyarakat tetap tenang sampai hasil resmi dari KPU dinyatakan selesai.

Anggia menilai dinamika pascapilpres merupakan hal yang wajar mengingat kontestasi tidak mungkin menyenangkan semua. Wajar kalau ada sebagian pihak belum bisa menerima dengan lapang dada atas hasil yang diperoleh. “Terpenting semua mau menghormati apa pun hasil akhir yang ditetapkan KPU pada 22 Mei nanti,” ucapnya.

Anggia menilai pelaksanaan pemilu sudah berjalan baik sesuai undang-undang dan peraturan yang ada. Evaluasi yang dimaksud tentu pada hal-hal yang dinilai banyak kekurangan saja bukan pada seluruh aspek.

“Misal penambahan jumlah tenaga KPPS sehingga tidak sampai kehabisan tenaga dan berakhir pada hal-hal yang tidak diinginkan. Kalaupun nanti ada sistem baru untuk pemilu berikutnya, saya yakin pasti masih ada saja pihak yang tidak setuju,” katanya.

Anggia juga mengapresiasi seluruh penyelenggara pemilu dari tingkat pusat hingga paling bawah yang telah bekerja keras sehingga Pemilu terbesar dan paling kompleks dekade ini bisa terselenggara dengan baik.

Apresiasi yang sama Fatayat NU sampaikan juga kepada jajaran Bawaslu, aparat TNI, Polri dan Kejaksaan yang terkoordinasi dalam Gakumdu.

“Ini hajat besar yang paling kompleks yang pertama kali barangkali yang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia. Dan kita semua patut bersyukur pelaksanaannya aman, damai dan lancar. Kita harus berikan apresiasi besar pada mereka semua,” katanya.

Menurut Anggia, Fatayat NU melalui Gerakan Ronda Pemilu (GRP) sampai saat ini masih terus bekerja di lapangan untuk mengawal proses penghitungan suara.

Gerakan ini dimotori oleh kader-kader Fatayat NU untuk mengajak masyarakat datang ke TPS, menggunakan hak pilihnya sekaligus memantau penghitungan suara dan prosesnya di TPS masing-masing.

Fatayat NU juga berpesan pada siapa pun presiden yang nantinya terpilih agar semakin fokus pada permasalahan perempuan dan anak.

Dalam harlahnya kali ini, PP Fatayat NU mengundang berbagai tokoh lintas agama untuk secara khusus menegaskan kembali nilai-nilai perdamaian pasca Pemilu. Diantara yang hadir adalah WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia), KOWANI, Lajnah Imaillah Muslim Ahmadiyah, PGI dan Wanita Budhis Indonesia.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut