Pemuda Perindo Kenalkan Teknologi untuk Wirausaha kepada PKL
JAKARTA, iNews.id - Pesatnya kemajuan teknologi hari ini memberi pengaruh signifikan terhadap dunia usaha. Karena itu, angkatan muda Partai Perindo terus berusaha mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut.
Upaya itu salah satunya diwujudkan lewat kegiatan Gathering Wirausaha Muda dengan tema "Mengenal Teknologi untuk Modal Kaki Lima" di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, akhir pekan ini. Sesuai namanya, peserta kegiatan ini umumnya terdiri dari para pedagang kaki lima alias PKL.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Divisi Iptek DPP Koalisi Muda Perindo (Komando), Ryo Ardian mengatakan, di zaman yang sudah memasuki milenium ketiga ini, pemanfaatan teknologi dalam wirausaha adalah sebuah keniscayaan.
"Ya kan jaman sekarang ini, ibarat udah banyak orang berwirausaha dan berteknologi. Di internet ada ribuan orang yang berjualan. Karena itu, kita gak boleh ketinggalan, kita kombinasikan teknologi lain untuk unggul," ujar Ryo di sela-sela kegiatan, Sabtu (7/4/2018).
Menurut dia, berwirausaha di zaman sekarang ini tidak melulu dilakukan di toko-toko atau di tempat-tempat penjualan lainnya. Tetapi juga harus melibatkan media sosial sebagai ajang promosi dan memperkenalkan produk yang hendak dipasarkan.
"Gak cuma jualan di market place, tapi kita bisa manfaatkan pakai medsos semaksimal mungkin. Kita harus kreatif dan unggul dibandingkan dengan orang lain," ucapnya.
Ryo berharap, setelah acara ini, para peserta dapat memaksimalkan dan mempraktikkan semua ilmu yang bisa diambil dari kegiatan tersebut. "Kita pengen mereka mengaplikasikan apa yang kita sampaikan, bagaimana cara kita mulai usaha, dan cara mereka berinvestasi," katanya.
Dosen dan praktisi IT dari Universitas Bina Nusantara, Henry Chong mengatakan, orang Indonesia sebenarnya memiliki semangat wirausaha yang tinggi. Salah satunya bisa dibuktikan dengan menjamurnya bisnis online akhir-akhir ini. Karena itu, dia berpesan kepada para peserta untuk terus mengembangkan pengetahuan tentang wirausaha dan teknologi yang menunjangnya.
"Para peserta harus meng-update ilmu-ilmunya. Sekarang kan mereka dapat basic-nya, caranya gimana, dan akses permodalan gimana. Nanti tinggal langkah-langkah dan teknis untuk lebih lanjut," tutur Henry.
Editor: Ahmad Islamy Jamil