Pencarian Korban Dihentikan, TKP Longsor Gunung Kuda Dijaga Ketat

CIREBON, iNews.id – Setelah dicabutnya status tanggap darurat, petugas gabungan kini menjaga ketat area tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/6/2025) sore. Upaya ini dilakukan dengan pemasangan portal serta penempatan personel untuk mencegah masyarakat mendekati zona merah yang berisiko tinggi.

Pada hari ketujuh setelah longsor, pencarian terhadap korban dinyatakan dihentikan. Seluruh personel yang sebelumnya berjibaku dalam pencarian dan evakuasi ditarik serta alat berat mulai ditepikan dari lokasi longsor. 

Baca Juga

Trump Akui AS Berupaya Rebut Minyak dan Tanah dari Venezuela

"Pekerjaan sepenuhnya dihentikan hari ini," ujar Danrem 063 SGJ, Kolonel Inf Hista Soleh Harahap.

Langkah ini diambil setelah evaluasi dari tim SAR gabungan menunjukkan adanya patahan yang berisiko memicu longsor lebih besar.

Baca Juga

Penampakan Patahan dan Aliran Air di Tebing Gunung Kuda, Berisiko Longsor Susulan

"Setelah kita mendengar atau yang telah diputuskan oleh Forkopimda, langkah selanjutnya Dandim akan mengumpulkan para pelaksana di lapangan, kita konsolidasi mengecek personel dan perlengkapan kita menyampaikan apa yang menjadi keputusan Forkopimda," ucapnya. 

Sejalan dengan penghentian pencarian, sterilisasi area longsor dari aktivitas manusia dilakukan dengan pemasangan portal di pintu masuk tambang untuk menghalangi kendaraan. 

Personel juga disiagakan agar tak ada pihak yang mencoba masuk ke area berbahaya tersebut. Berdasarkan evaluasi tim SAR gabungan yang telah bekerja selama tujuh hari, Pemerintah Kabupaten Cirebon resmi mencabut status tanggap darurat. 

Keluarga korban yang masih hilang telah mengikhlaskan anggota keluarga mereka yang belum ditemukan. Longsor tambang batu Gunung Kuda yang terjadi pada Jumat (30/5/2025) mengakibatkan puluhan korban jiwa. 

Sarwo, relawan operator eskavator yang terlibat dalam pencarian juga khawatir akan terjadinya longsor susulan. "Kita lihat bareng-bareng kondisinya seperti itu, kita juga tidak mau menanggung risikonya khawatir longsor susulan," kata Sarwo.

Sebanyak 21 orang dinyatakan tewas, 11 mengalami luka-luka dan 4 lainnya belum ditemukan.

Editor: Kurnia Illahi