Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komitmen Akselerasi Penanggulangan Stunting, Bank Mandiri Raih Apresiasi dari BKKBN
Advertisement . Scroll to see content

Penduduk Indonesia Jadi 270,2 Juta Jiwa, BKKBN: Penambahan Terbanyak di Jawa Barat

Kamis, 04 Februari 2021 - 10:34:00 WIB
Penduduk Indonesia Jadi 270,2 Juta Jiwa, BKKBN: Penambahan Terbanyak di Jawa Barat
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebut penambahan penduduk Indonesia terbanyak dari Jawa Barat dalam Sensus Penduduk 2020. (Foto:iNews.id/Kuntadi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik merilis hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 (SP 20) yang menyebut penduduk Indonesia saat ini berjumlah 270,2 juta jiwa per September 2020. Selain itu terungkap penambahan penduduk terbanyak sejak tahun 2010 terjadi di Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dalam Webinar Implikasi Hasil Sensus Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan, Kamis (4/2/2021).

“Kontribusi penambahan penduduk paling besar disumbangkan oleh Jawa Barat mencapai 5,2 juta jiwa, kemudian Jawa Tengah 4,13 juta jiwa, dan Jawa Timur 3,8 juta jiwa,” ucap Hasto.

Sementara itu, Hasto mengatakan laju pertumbuhan penduduk mengalami perlambatan dari tahun 2010. 

“Sedangkan untuk laju pertumbuhan penduduk mengalami perlambatan dari tahun 2010 1,49% menjadi 1,25%,” katanya.

Hasto mengatakan jika dibandingkan dengan hasil SP 2010, persebaran penduduk antar pulau relatif tidak banyak berubah. 

“Penduduk yang tinggal di Jawa sedikit mengalami penurunan dari 57,49 menjadi 56,10 persen. Di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi mengalami sedikit kenaikan,” ucapnya.

Selain perubahan jumlah penduduk dan juga persebaran penduduk, kata Hasto, juga terjadi perubahan struktur kelompok penduduk. 

“Hasil sensus 2020 mencatat bahwa penduduk Indonesia didominasi oleh usia 15 sampai 64 tahun dengan jumlah mencapai 70,72 persen atau sekitar 191 juta jiwa. Jauh melampaui jumlah penduduk usia muda yang 0-14 tahun yang hanya sebanyak 23,3 persen. Dan juga penduduk usia diatas 65 tahun yang hanya sebesar 5,95 persen atau sekitar 16 juta jiwa,” ujarnya.

Mantan bupati Kulon Progo ini menyebutkan turunnya jumlah penduduk 0-14 tahun menunjukkan keberhasilan program Keluarga Berencana.

“Jumlah penduduk usia sampai 14 tahun cenderung turun sebagai konsekuensi penurunan dari total fertility rate yang merupakan dampak dari keberhasilan pembangunan kuantitas penduduk melalui program Keluarga Berencana,” kata Hasto.

Dari struktur komposisi penduduk hasil SP 20 tersebut diketahui bahwa rasio ketergantungan mencapai angka 41, yang bermakna bahwa setiap 100 penduduk usia produktif, hanya akan menanggung 41 penduduk usia non-produktif.

Hasto mengatakan rasio ketergantungan tahun 2020 sebesar 41, ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah atau selama ini. 

“Hal ini menandakan kita sedang memasuki periode terbaik di dalam bonus demografi,” katanya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut