Penerapan Protokol Kesehatan Penerbangan Jemaah Umrah Indonesia, Ketat tapi Nyaman
JAKARTA, iNews.id - Sejumlah travel umrah yang tergabung dalam KAAFFAH Konsorsium memberangkatkan puluhan jemaah umrah Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (30/1/2021). Protokol kesehatan diterapkan secara ketat terhadap jemaah saat karantina, berangkat menuju bandara, di pesawat hingga seterusnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19). Pantauan di lokasi, selama di karantina, pendamping umrah secara tegas melarang jemaah berkerumun dan mengingatkan agar selalu menjaga jarak, memakai masker serta rajin mencuci tangan pakai sabun maupun handsanitizer.
Meski sudah dinyatakan negatif Covid-19 usai menjalani tes swab PCR, jemaah terlihat tetap patuh dan tertib menerapkan protokol kesehatan sejak masa karantina hingga tiba di pesawat. Dalam pesawat tampak masing-masing penumpang disekat menggunakan satu kursi kosong agar pola jaga jarak tetap terjaga.
Selain itu fasilitas pembersih tangan juga disediakan, oleh maskapai maupun pihak travel umrah. Pramugari yang bertugas juga rajin mengingatkan kepada penumpang agar selalu mengenakan masker.
Selama masa penerbangan hingga tiba di Jeddah, Arab Saudi, Tessa Adelina General Manager PT Garuda Indonesia - Bandung yang mendampingi pemberangkatan jemaah umrah, meyakini protokol kesehatan diterapkan sesuai aturan yang berlaku. Bahkan, kata dia pesawat sudah dilengkapi sistem filter udara.
"Pesawat kita sudah dilengkapi dengan hepa. Hepa itu adalah pembersih udara selama dalam penerbangan," ucapnya saat tiba di Jeddah, Arab Saudi.
Sementara itu Direktur Garis Lurus Travel Umrah dan Haji Plus, Aan Andriyatin menyampaikan, memberangkatkan 24 jemaah umrah dalam penerbangan ini. "Alhamdulillah ini adalah penerbangan yang kita maklumi sama-sama harus menjaga protokol kesehatan," katanya.
Dia juga menjelaskan tidak akan ada city tour selama berada di Tanah Suci. Kebijakan ini diambil guna melindungi jemaah dari penularan Covid-19.
"Alhamdulillah jamaah memahami bahwa tidak akan ada city tour, bahwa harus ada jarak suami-istri juga terpisah," ucapnya.
Salah satu jemaah, Refiano menuturkan, tidak terlalu khawatir tertular Covid-19 selama perjalanan karena telah dipersiapkan secara matang termasuk penerapan protokol keshetan.
"Sangat nyaman selama perjalanan, tidak ada rasa was-was karena semua tertib prokes, apalagi pesawat tidak penuh," katanya Minggu (31/1/2021).
Saat jemaah tiba di Tanah Suci, kembali harus menjalani karantina selama tiga hari, kemudian mengikuti tes swab. Jika hasilnya negatif, diperbolehkan menjalankan ibadah umrah.
Editor: Kurnia Illahi