Pengamat: Ganjar Pranowo Tunjukkan Keberpihakan Lebih Kuat Terhadap Palestina Dibandingkan dengan Capres Lain
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo adalah figur yang paling mengekspresikan komitmennya terhadap isu kemerdekaan Palestina jika dibandingkan dengan dua calon presiden lainnya.
Seorang pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, mengamati bahwa Ganjar lebih vokal dalam dukungannya terhadap Palestina, meskipun ia tidak secara langsung merespons konflik antara Hamas dan Israel, serta mempercayakan penanganannya pada Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Keberpihakan Ganjar terhadap Palestina tampak dalam tindakannya menolak kehadiran timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
"Ketegasan PDIP dan Ganjar Pranowo sebagai kader dan calon presiden lebih tegas memberikan suatu pesan keberpihakan kepada Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina," kata Emrus.
Meskipun tindakan ini menghadapi kritik dan dampak negatif pada elektabilitas Ganjar, terutama terkait kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Emrus yakin bahwa sikap tegas ini akan membekas dalam ingatan publik. Selain itu, ia melihat bahwa Ganjar telah menunjukkan sifat seorang pemimpin yang taat pada konstitusi negara.
"Karena soal melarang atau tidak melarang itu bukan kewenangan dia. Yang melarang itu ada di pemerintah. Saya melihat sikap tersebut sebagai ketegasan dan segaris dengan konstitusi kita yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa," tambah Emrus.
Dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Ganjar dengan tegas menyatakan bahwa ia akan terus menolak Israel dan tetap mendukung Palestina.
"Saya tidak pernah menyesal, karena ini adalah sebuah sikap keputusan yang harus kita ambil," kata Ganjar. Ia menjelaskan bahwa penolakannya terhadap Israel didasarkan pada amanat dari Bung Karno untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Menurut Emrus, hingga saat ini, hanya PDIP dan Ganjar yang menunjukkan keberanian yang cukup dalam isu kemerdekaan Palestina dibandingkan dengan dua kubu koalisi yang mendukung calon presiden lainnya.
Ia berpendapat bahwa seharusnya kedua koalisi tersebut juga berpihak kepada Palestina.
Editor: Komaruddin Bagja