Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sekjen Liga Muslim Dunia Bertemu Prabowo di Istana, Sampaikan Duka Banjir Sumatera
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Militer: Kerja Sama Indonesia-Korsel Strategis untuk Perkuat Alutsista TNI

Minggu, 11 April 2021 - 21:47:00 WIB
Pengamat Militer: Kerja Sama Indonesia-Korsel Strategis untuk Perkuat Alutsista TNI
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menegaskan kerja sama pembuatan pesawat tempur Indonesia-Korsel strategis untuk TNI. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menyebut kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) merupakan langkah yang strategis. Dia menjelaskan sebenarnya kerja sama ini sudah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal ini disampaikannya menyusul pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Seoul yang salah satunya membahas proyek KFX/IFX.

Proyek ini diketahui merupakan pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea Selatan dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun Won atau Rp 114.518.475.456.000 dari tahun 2015 sampai 2028.

“Kerjasama tersebut merupakan proyek strategis untuk memperkuat Alutsista TNI. Pesawat Tempur KF-X/IF-X memenuhi prototype pesawat tempur modern untuk mengimbangi kekuatan udara beberapa negara tertentu di kawasan,” katanya di Jakarta, Minggu (11/4/2021).

Dia mengatakan pesawat tempur yang dirancang nantinya diproduksi di PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan kapabilitas yang lebih baik dalam rancangan manuver ekstrem.

“Dengan dilengkapi berbagai jenis rudal dan roket maka pesawat tempur tersebut akan menjadi salah satu tulang punggung pencapaian air superiority dan air supremacy di langit Indonesia,” ujarnya.

Nuning mengungkapkan dalam konsep perang udara di masa mendatang, TNI memang perlu meningkatkan kemampuan tempurnya tidak saja di ruang udara (airspace) tetapi juga di ruang angkasa (outer space).

“Baik ruang udara maupun ruang angkasa, keduanya merupakan kedaulatan udara NKRI,” katanya.

Dia berharap agar transfer teknologi berjalan dengan baik ke depannya.

“Tentu saja transfer teknologi diharapkan akan lebih baik pelaksanaannya,” tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut