Pengembangan Vaksin Merah Putih Terkendala Pengadaan Reagen
JAKARTA, iNews.id - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menyebut pengembangan vaksin Merah Putih untuk covid-19 terkendala lambannya pengadaan reagen. Pengadaan reagen atau cairan pereaksi kimia yang seharusnya hanya sekitar dua minggu kini memakan waktu hingga 6-8 minggu.
Hal itu disampaikan Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR terkait Pengembangan Obat dan Vaksin Covid-19 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020). Dia menyebut sebenarnya hampir tak ada kendala yang ditemui dalam pengembangan vaksin Merah Putih.
"Sebetulnya secara teknis hampir tidak ada kendala. Hanya terkait dengan proses pengadaan reagen dan beberapa peralatan yang mengalami keterlambatan, biasanya dalam 2 minggu sudah diperoleh tapi ternyata ada yang 6-8 minggu baru datang,” kata Amin.
Amin menjelaskan untuk pengembangan yeast expression system juga terkendala karena harus menunggu vektor. Namun, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan vendor soal pengadaan vektor tersebut.
Sementara untuk virus inactivation, Amin menyebut pihaknya kesulitan untuk melakukan impor reagen karena restriksi terkait toksisitas. Dia mengakatan LBM Eijkman terus berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah ini.
Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan LBM Eijkman terus berupaya pengembangan vaksin ini bisa selesai sesuai dengan jadwal. Dia optimistis sumber daya manusia dan fasilitas dasar untuk memenuhi target itu sudah tersedia di LBM Eijkman.
“Hal-hal lain yang mungkin dapat kami sampaikan yaitu semuanya sesuai dengan jadwal, jadi tenaga manusia, fasilitas dan peralatan dasarnya sudah tersedia semuanya,” ujar Amin.
Editor: Rizal Bomantama