Pengertian Pantun, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Pengertian pantun, jenis, ciri-ciri, dan contohnya bisa jadi referensi dalam belajar bahasa Indonesia. Pantun adalah bentuk karya sastra yang masih digemari hingga saat ini. Pantun merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki aturan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun adalah puisi Indonesia (Melayu) yang terdiri atas empat baris bersajak a-b-a-b. Pantun berasal dari bahasa Minangkabau, yaitu patuntun yang berarti penuntun.
Pada awalnya, pantun merupakan bentuk karya sastra lisan yang menjadi tradisi masyarakat Melayu. Namun, saat ini pantun juga sering dijumpai dalam bentuk tertulis.
Berikut pengertian pantun, jenis, ciri-ciri, dan contohnya, dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (28/11/2023).
Ada sejumlah pendapat lain mengenai pengertian pantun menurut para ahli, antara lain:
Budiono
Pengertian pantun adalah suatu bentuk puisi lama yang khas dari indonesia.
Mutia Dwi Pangesti
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yaitu patuntun yang artinya petuntun.
Herman Waluyo
Pantun adalah jenis puisi melayu yang asli dan sudah lama mengakar dalam budaya masyarakat.
Kaswan dan Rita
Pantun adalah satu di antara jenis puisi melayu di mana dalam satu baitnya terdiri dari empat larik dan mempunyai sajak a-b-a-b. Untuk larik pertama dan kedua diberi nama sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat dinamakan isi.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang memiliki aturan-aturan tertentu dalam penciptaannya. Ciri-ciri pantun dapat digunakan untuk mengenali pantun.
1. Terdiri dari empat baris setiap baitnya
Pantun memiliki empat baris dalam setiap baitnya. Barisan kata-kata dalam pantun disebut larik. Setiap larik terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata.
2. Memiliki pola
Pantun memiliki dua pola susunan baris yang umum, yaitu pola a-b-a-b dan pola a-a-a-a.
3. Memiliki sampiran dan isi
Sampiran merupakan dua baris pertama dalam pantun yang berfungsi sebagai pengantar rima sajak. Isi merupakan dua baris terakhir dalam pantun yang berisi pesan atau makna utama.
4. Tidak ada nama penulis
Pantun tidak memiliki nama penulis karena dahulu penyebarannya dilakukan secara lisan.
Berikut ini ulasan mengenai jenis-jenis pantun dan contohnya yang perlu dikenali, yaitu:
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Terkadang, pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi makin riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.
Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya
Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan cinta, romantisme, rindu antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasihat, pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian
Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan. Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Demikianlah ulasan mengenai pengertian pantun, jenis, ciri-ciri, dan contohnya.
Editor: Komaruddin Bagja