Penguatan Karakter dan Budaya Dinilai Jadi Pondasi Indonesia Emas 2045
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Forum Diskusi Muda (FODIM) Rescky Noereal Roma menilai penguatan karakter dan budaya cinta tahah air menjadi solusi untuk menjawab tantangan derasnya perkembangan teknologi menuju Indonesia Emas 2045. Teknologi merupakan sebuah tantangan yang tak bisa dihindarka.
"Tetapi dengan berkembangnya teknologi, mental atau peduli dengan rasa cinta bangsa ini terus terkikis," ucap Rescky dalam diskusi Spirit of Indonesia 2024 yang digelar di Kemenpora, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2024).
 
                                Kendati demikian, Rescky menilai karakter dan budaya ini harus dipupuk. Dia menjelaskan penguatan karakter dan budaya cinta terhadap tanah air harus berjalan seiring dengan perkembangan teknologi.
"Nah karakter dan budaya ini harus berjalan, karena ketika teknologi terbangun tetapi mental dan karakternya tidak. Indonesia juga tidak akan bisa menjadi negara yang miliki jati diri," ucap Rescky.
Forum diskusi seperti Spirit of Indonesia 2024 ini merupakan forum penting bagi para pemuda. Dengan forum seperti itu, para pemuda bisa memupuk semangat untuk berkembang dan cinta tanah air.
"Harapannya dengan adanya forum diskusi kegiatan seperti ini semangatnya tetap ada. Teknologi kita berkembang dan budaya rasa cinta tanah air tetap ada oleh para pemuda," katanya.
Di tempat yang sama, Founder Pemimpin Muda Nusantara Fadli Idris yang menyelenggarakan forum itu berkata, forum itu juga bisa menjadi ajang untuk mencari solusi atas permasalahan bisnis. Pasalnya, diskusi itu banyak mengundang pebisnis yang masih muda.
"Kita hadirkan hari ini banyak pengusaha ya, yang notabene mereka memimpin karyawan, memimpin organisasi. Mereka juga dari bottomup-nya itu memimpin organisasi, sehingga mereka bisa berikan pandangan dan sudut pandangnya ketika mereka memimpin karyawan atau bisnisnya," kata Fadli.
"Karena permasalahan pemuda hari ini kan, ketika mereka dihadapkan sebuah masalah, mereka tak bisa berikan solusi terhadap persoalan yang ada, baik di perusahaan, bisnis di organisasinya," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq