Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hilal Tak Terlihat, LF PBNU Istikmalkan 1 Rajab 1447 H pada 22 Desember 2025
Advertisement . Scroll to see content

Penjelasan MUI soal Perbedaan Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia

Selasa, 21 Agustus 2018 - 16:30:00 WIB
Penjelasan MUI soal Perbedaan Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia
Muslim di Yogyakarta melaksanakan salat Idul Adha di Lapangan Mandala Krida, Selasa (21/8/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada umat Islam untuk tidak mempertentangkan perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Adha 1439 Hijriah. MUI berharap umat bisa menerima perbedaan itu dengan dewasa, sikap tasamuh, dan saling menghormati.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi menuturkan, MUI dalam menentukan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijjah tetap berpedoman pada Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 yaitu dengan menggunakan metode rukyatul hilal dan hisab.

Pada sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada Sabtu (11/8/2018), laporan dari tim pemantau hilal pada 92 titik pengamatan di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa posisi hilal masih di bawah ufuk atau minus satu derajat 43 menit sehingga hilal tidak mungkin untuk dilihat (imkanur ru'yah).

”Karena itu sidang isbat menetapkan Zulhijah 1439 H disempurnakan dengan cara istikmal, artinya digenapkan 30 hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Selasa (21/8/2018).

Berdasarkan penggenapan tersebut, 1 Zulhijah diputuskan jatuh pada Senin (13/8/2018) dan hari raya Idul Adha jatuh pada 10 zulhijah 1439 H bertepatan dengan Rabu, 22 Agustus 2018.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut