Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Tempat Ngopi di Kulonprogo yang Viewnya Bikin Melongo, Nomor 2 Pas Banget Buat Sunset!
Advertisement . Scroll to see content

Penyu di Trisik Terancam Punah Tergerus Tambak dan Penambangan Pasir

Rabu, 25 Oktober 2017 - 19:48:00 WIB
Penyu di Trisik Terancam Punah Tergerus Tambak dan Penambangan Pasir
Manager PLN persero Area Yogyakarta, Eris Rossi Priyo Nugroho melepasliarkan 250 ekor tukik di Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY, Rabu (25/10/2017). (Foto:iNews.id/Kuntadi)
Advertisement . Scroll to see content

KULONPROGO – Ekosistem penyu di kawasan Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY terancam punah akibat maraknya pembukaan tambak udang dan penambangan pasir besi ilegal.

Ketua Konservasi Penyu Abadi, Joko Samudro mengaku setiap tahun Pantai Trisik mejadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Dulu ada berbagai jenis penyu, mulai dari penyu lekang, penyu sisik hingga penyu belimbing dan tampayan. Namun seiring perkembangan wilayah, jumlah penyu yang mendarat kian berkurang.

“Setiap bulan April sampai Juli, banyak penyu mendarat untuk bertelur. Sekarang tinggal beberapa indukan saja yang masih bersarang,” kata Joko kepada iNews.id, di sela-sela mengikuti aksi pelepasan ratusan tukik yang dilakukan PT PLN (Persero) Area Yogyakarta, Rabu (25/10/2017).

Saat ini, beber Joko Samudro, ada sekitar 400 telur penyu yang berhasil diamankan untuk ditetaskan. Setidaknya sudah ada 300-an yang menetas dan sebagian dilepas. Sisanya akan kembali dilepas ke habitat alaminya.

Joko mengatakan, kelompok konservasi sebenarnya pernah mengajukan penggunaan lahan di kawasan ini ke Pemda DIY namun ditolak. Sedianya lahan ini akan dipakai untuk kawasan konservasi penyu. Namun karena wilayah masuk dalam dokumen kontrak karya penambangan dan lahan berupa Pakualam Ground menjadikan prosesnya sulit.

Meski jumlah penyu yang dilepas jumlahnya banyak, namun yang akan bertahan hidup sangatlah terbatas. Tukik rawan dimangsa predator dari ikan besar sampai burung. “Ada 10% tersisa sudah bagus,” ujarnya.

Manager PLN persero Area Yogyakarta, Eris Rossi Priyo Nugroho mengatakan ada 250 ekor tukik (anak penyu) yang dilepasliarkan ke habitat alaminya di Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY.

Program tersebut, kata dia, menjadi bagian untuk menjaga kelestarian ekosistem penyu dari kepunahan yang dilakukan oleh PT PLN persero Area Yogyakarta bersama dengan kelompok Konservasi “Penyu Abadi” dan masyarakat.

Pelepasan tukik ini menjadi bagian dari Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72, yang jatuh pada 27 Oktober.

Program PLN Peduli Konservasi Penyu Trisik Mandiri ini, menjadi salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM.

PLN juga memberikan bantuan senilai Rp100 juta dalam pembangunan infrastruktur dasar, penampungan managemen sampah sampai dengan pendampingan managemen kelompok konservasi, hingga pendampingan sarana informasi.

Pegawai PLN, kata dia juga memberikan donasi bagis etiap telur yang ditemukan dan dirawat agar bertahan dan hidup untuk tetap terjaga populasinya. Setiap telur dihargai dengan nominal Rp50 ribu yang dikoordinir Tim Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PLN Area Yogyakarta.

“Kita ingin habitat tukik disini terjaga, dulu pantai ini menjadi sarang tukik untuk bertelur,” jelasnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyambut positif program corporate social responsibility (CSR) dari PT PLN yang ikut peduli dalam konservasi penyu di Trisik. Selama ini masyarakat melalui Konservasi Penyu Abadi telah berupaya untuk melakukan penyelamatan ekosiste. Mulai dari merawat penyu sampai melepaskan kembali.

“Ini untuk menjaga ekosistem penyu agar ekosistemnya tidak rusak,” jelasnya.

Pemkab Kulonprogo juga akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan di Pantai Trisik agar tidak mengganggu ekosistem tukik. Dengan maraknya tambak udang dan penambangan, keberadaan penyu yang mendarat untuk bersarang dan bertelur juga kian sedikit.

“Ekosistem penyu ini harus dijaga, kita juga akan siapkan program melalui Forum CSR Kulonprogo,” ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut