Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Michael Sianipar Ungkap Perbedaan Perindo dengan Partai Lain, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Perbaikan Sistem Pemilu dan Parpol Perlu Didorong, Demi Lahirkan Caleg Berkompeten dan Hindari Money Politics

Jumat, 26 September 2025 - 18:51:00 WIB
Perbaikan Sistem Pemilu dan Parpol Perlu Didorong, Demi Lahirkan Caleg Berkompeten dan Hindari Money Politics
Co-Founder Malaka Project, Cania Citta Irlanie (foto: Achmad Al Fiqri)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sistem pemilu saat ini dinilai masih menimbulkan persoalan, baik lahirnya calon legislatif (caleg) yang inkompeten, maupun money politics. Untuk itu, sistem pemilihan proporsional terbuka yang berlaku saat ini didorong untuk dikoreksi.

Usulan itu dilayangkan Co-Founder Malaka Project, Cania Citta Irlanie dalam Dialog Persatuan Muda Talks bertajuk "Muda Kritis dan Bersatu: Merawat Demokrasi di Era Digital," di iNews Tower, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Rakernas dan HUT ke-11 Partai Perindo.

Menurutnya, sistem pemilihan popular (popular vote) yang berlaku saat ini, masih menimbulkan praktik money politics. Dengan demikian, dia menilai, pemilu menjadi ajang seberapa besar modal calon pemimpin. Untuk keluar dari masalah ini, Cania menilai perlu adanya perbaikan sistem pemilu.

"Nah sebenarnya untuk keluar dari game ini, kan kita bisa tweak the system sebenarnya, sistem pemilunya itu sendiri. Makanya kalau saya sendiri sekarang lagi men-support juga nih upaya-upaya revisi UU Pemilu," ujar Cania.

"Maksudnya kita coba mengevaluasi sebenarnya sistem pemilu kita ini ada nggak sih, ada di-crack gitu ya, sehingga kita keluar dari game bisa bayar berapa-berapa kepala gitu loh. Karena sekarang sebenarnya itu saja yang membuat jadi barrier kita tuh," tambahnya.

Cania memperkirakan, calon pemimpin yang hendak maju di pemilu tingkat daerah harus menyiapkan modal antara Rp30-50 miliar. Menurutnya, tak semua calon yang berkompeten memiliki modal sebanyak itu.

"Jadi kita bisa perjuangin supaya game pemilunya ini nggak membuat kita terjebak di dalam money politics yang sekarang ada ya," ucap Cania.

Cania mengatakan, keberadaan praktik money politics dan caleg selebriti tak bisa dihindarkan dari sistem pemilihan proporsional terbuka yang berlaku saat ini. Apalagi, kata dia, parpol dituntut harus meraih ambang batas suara minimal 4 persen.

"Bagaimana caranya partai harus nyampe 4 persen ambang suara gitu kan, terus dia harus punya calon yang maksudnya kompeten gitu, sedangkan orang nggak ada yang tau (calegnya), ya nggak mungkin. Pasti game-nya akan beli celebrity, taruh jadi calon, karena dia sudah jelas, jutaan orang tahu dia kayak gitu loh," kata Cania.

"Nah kita mesti keluar dari game ini, makanya harus kita pikirkan bagaimana sistem pemilunya dikoreksi nih, gitu, supaya kita keluar dari game ini, sehingga tadi popular vote-nya pun tidak serta-merta akhirnya jadi menjadi siklus inkompetensi tadi, gitu ya," katanya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut