Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Potensi Ekonomi Laut Baru Dimanfaatkan 25 Persen, Hasto: Laut adalah Masa Depan
Advertisement . Scroll to see content

Peringati Peristiwa 27 Juli, Megawati Ingatkan Segera Bangun Monumen Kudatuli

Selasa, 27 Juli 2021 - 14:03:00 WIB
Peringati Peristiwa 27 Juli, Megawati Ingatkan Segera Bangun Monumen Kudatuli
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta jajaran DPP untuk segera membangun monumen Kudatuli memperingati peristiwa kelam 27 Juli 1996. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) menggelar tabur bunga untuk memperingati peristiwa kelam 27 Juli 1996, Selasa (27/7/2021). Peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Kudatuli itu merupakan penyerangan kantor PDIP pimpinan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Tabur bunga itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Lokasinya di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2021), lokasi yang sama di mana peristiwa 25 tahun lalu berlangsung.

Tampak sejumlah elite PDIP hadir langsung dalam acara ini. Selain Hasto, hadir Wasekjen Sadarestuwati, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, dan Ribka Tjiptaning. Hadir juga sejumlah perwakilan keluarga korban peristiwa Kudatuli yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124. Semuanya memanjatkan doa, lalu menaburkan bunga di halaman depan gedung tersebut.

Kata Hasto, pada era Orde Baru, demokrasi betul-betul dikendalikan serta dikontrol oleh kekuatan elite yang menindas, yang membungkam suara-suara rakyat. Di lokasi kantor PDIP saat itu, mimbar demokrasi akhirnya didirikan sebagai respons hak kedaulatan rakyat.

Dan peristiwa Kudatuli tidak bisa terlepas dari upaya rezim Orde Baru berusaha mengintervensi terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP saat itu. Kantor partai sebagai simbol kedaulatan lalu diserang secara paksa dan menimbulkan banyak korban.

"Perjuangan kita belum selesai, termasuk di dalam menuntut kebenaran hukum atas peristiwa tersebut," ujar Hasto.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut