Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lumbung Mataram Siap Jadi Pemasok Dapur MBG di Yogyakarta, BGN: Luar Biasa
Advertisement . Scroll to see content

Perpisahan Sultan HB IX kepada Soekarno-Hatta Bikin Haru : Yogyakarta Sudah Tak Miliki Apa-Apa Lagi

Senin, 21 Februari 2022 - 06:55:00 WIB
Perpisahan Sultan HB IX kepada Soekarno-Hatta Bikin Haru : Yogyakarta Sudah Tak Miliki Apa-Apa Lagi
Sri Sultan Hamengkubuwono IX. (Foto Gahetna.nl).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sri Sultan Hamengkubuwono IX selalu mendukung perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Dia juga membuktikan dengan pengabdian yang total. 

Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Dua hari setelah proklamasi, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengirim telegram ucapan selamat kepada para proklamator.

Tepat pada 5 September 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersama Paku Alam VIII, mengeluarkan maklumat bahwa daerah Yogyakarta adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia. Yogyakarta dengan demikian resmi memasuki abad modernnya, di mana dia bukan lagi sebuah entitas negara sendiri, tetapi bagian dari negara republik.

Langkah Sri Sultan HB IX didukung sepenuhnya oleh rakyatnya. Ketika negara yang baru lahir ini menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial yang datang kembali, Sri Sultan HB IX mengundang para tokoh bangsa untuk pindah ke Yogyakarta. Sri Sultan HB IX menyatakan bahwa Yogyakarta siap menjadi ibu kota negara Republik Indonesia.

Dilansir situs kratonjogja, peran Sri Sultan HB IX terhadap Republik Indonesia juga ditunjukkan melalui dukungan finansial. Selama pemerintahan berada di Yogyakarta, segala urusan pendanaan diambil dari kas keraton. Hal ini meliputi gaji Presiden/ Wakil Presiden, staff, operasional TNI hingga biaya perjalan dan akomodasi delegasi-delegasi yang dikirim ke luar negeri.

Sri Sultan HB IX tidak pernah mengingat-ingat berapa jumlah yang sudah dikeluarkan. Bagi beliau hal ini sudah merupakan bagian dari perjuangan. Bahkan beliau memberi amanat kepada penerusnya untuk tidak menghitung-hitung apalagi meminta kembali harta keraton yang diberikan untuk republik tersebut.

Pada tahun 1949 ketika Soekarno-Hatta beserta seluruh jajaran staff kabinet RI harus kembali ke Jakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyampaikan pesan perpisahan dengan sangat berat hati. 

“Yogyakarta sudah tidak memiliki apa-apa lagi, silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta,”. Demikianlah Sri Sultan HB IX menjalankan sabda pandita ratu-nya, sesuai telegram yang beliau kirim dua hari setelah proklamasi, bahwa beliau “sanggup berdiri di belakang pimpinan Paduka Yang Mulia”.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut