Persediaan Oksigen KRI Nanggala 72 Jam, Bagaimana Nasib Awak Kapal Setelah 3 Hari Pencarian
JAKARTA, iNews.id - Selama 72 jam atau tiga hari pencarian sejak kapal selam KRI Nanggala hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4/2021) belum ditemukan. Kapal tersebut membawa 53 awak.
Pukul 03.46 sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala yang mulai menyelam dan tidak terlihat. Setelah itu tidak ada respons dari KRI Nanggala setelah beberapa kali dipanggil. Sesuai estimasi jadwal, seharusnya KRI Nanggala timbul pada pukul 05.15. Saat itu, KRI Nanggala tidak timbul di permukaan.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, cadangan oksigen yang terdapat di kapal selam KRI Nanggala-402 hanya mampu bertahan sampai 72 jam dari kondisi black out.
"Oksigen jika dalam kondisi blackout seperti sekarang ini mampu 72 jam. Kalau kemarin hilang kontak jam tiga, nanti bisa sampai Sabtu jam tiga sehingga 72 jam," ujar Yudo dalam konferensi pers di Base Ops Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (22/4/2021).
Persediaan oksiegn ini sangat menetukan nasib awak kapal. Pencarian hingga Sabtu (24/4/2021) pagi belum menemukan kapal tersebut. Bahkan, sejumlah negara juga ikut membantu proses pencarian KRL Nanggala, seperti Malaysia, Singapura hingga Amerika Serikat. Selain itu, empat kapal milik Polri hingga drone bawah air juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian.
Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menyampaikan tim pencari sempat menemukan titik yang diperkirakan menjadi lokasi kapal selam TNI AL tersebut menghilang.
"Jika ditarik garis jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 nautical mile atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang. Di sekitar daerah tersebut diperkirakan," katanyadalam jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali, Jumat (23/4/2021)
Editor: Kurnia Illahi