Pertama Kali, Jumlah Pasien Sembuh Corona Lebih Banyak Dibanding Meninggal
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat akumulasi pasien yang sembuh menjadi 548 orang, Kamis (16/4/2020). Angka tersebut merupakan pertama kalinya pasien sembuh lebih banyak dari jumlah pasien yang meninggal.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengumumkan akan kematian menjadi 496. Terdapat selisih 52 lebih sedikit dibandingkan pasien yang sembuh.
Yuri menyebut data itu menjadi gambaran corona bisa disembuhkan dan dicegah. Dia meminta masyarakat agar memutus rantai penularan virus corona dengan menjaga jarak dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
“Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI Jakarta sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya 548 pasien,” ucap Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Yuri juga meminta masyarakat menjalin kekompakan untuk mencegah penularan corona. Menurutnya penularan corona dapat dicegah dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
"Pastikan kita tidak tertular dan kita tidak menular. Hargai dan bantu mereka yang sedang melaksanakan isolasi mandiri. Jangan pernah melakukan diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh,” ujar Yuri.
Dari total kasus sembuh dan meninggal tersebut, ada pula penambahan untuk kasus positif sebanyak 380 orang sehingga total menjadi 5.516.
Data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 39.706 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 32 laboratorium.
Sebanyak 34.975 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 5.516 positif dan 29.459 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat penambahan sebanyak 3.897 menjadi 169.446 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 708 sehingga total menjadi 11.873 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 202 kabupaten di Tanah Air.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq