Pertamina Prediksi Pendapatan 2025 Tembus Rp1.127 Triliun, Laba Bersih Berapa?
JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memproyeksikan pendapatan perseroan sepanjang tahun 2025 bisa tembus 68 miliar dolar AS atau setara Rp1.127 triliun. Sementara laba bersih diprediksi 3,3 miliar dolar AS atau setara Rp54 triliun.
Sementara itu dari sisi kontribusi terhadap penerimaan negara, hingga September 2025, Simon mengatakan telah mencapai Rp262 triliun. Terdiri atas penerimaan negara lewat pajak dan bukan pajak, serta dividen yang diberikan.
"Tahun 2025 Pertamina diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar 68 miliar dolar atau setara Rp1.127 triliun, dengan capaian laba bersih 3,3 miliar dolar AS atau Rp54 triliun," ujarnya dalam rapat bersama Komisi XII DPR, Senin (17/11/2025).
Simon menjelaskan dari sisi kinerja produksi minyak dan gas (migas) masih terjaga di angka 1 juta BOEPD (Barrels of Oil Equivalent Per Day) alias Barel Setara Minyak Per Hari. Sementara yield kilang berada di angka 84 persen (YTD) posisi per Oktober 2025.
"Meskipun tantangan makro ekonomi global cukup menantang, Pertamina tetap mampu mempertahankan kinerja melalui respons cepat, continuous improvement di seluruh lini operasi, sehingga stabilitas kinerja keuangan tetap pada tren positif," lanjutnya.
Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp672 triliun per Juli 2025 atau turun 6 persen dari Juli 2024 sebesar 43,52 miliar dolar AS atau setara Rp716 triliun (kurs: 16.460).
Namun dari sisi laba bersih atau Net Profit After Tax (NPAT), Pertamina berhasil membukukan sebesar 1,59 miliar dolar AS dengan EBITDA relatif stabil di kisaran 6,27 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibanding 6,10 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan dari sisi operasional, Pertamina mencatat beberapa capaian seperti temuan cadangan migas baru sebesar 724 juta MMBOE di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Selain itu Produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 9.000 barel per hari.
Lalu proyek revitalisasi Tank LNG Arun berkapasitas 127.200 meter kubik yang ditargetkan rampung Desember 2025. Kemudian peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai dengan tambahan 800 GWh per tahun.
Kemudian juga peluncuran Pertamax Green 95 berbahan dasar bioetanol yang kini tersedia di 160 outlet.
Editor: Reza Fajri