Pertemuan PA 212 dengan Jokowi atas Saran Habib Rizieq
JAKARTA, iNews.id – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Persaudaraan Alumni 212 di salah satu masjid di Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu, disebut-sebut dilakukan atas arahan dari Habib Rizieq Syihab. Dewan Penasihat Ikatan Persaudaraan Alumni (PA) 212, Eggi Sudjana mengatakan, Rizieq menagih janji presiden agar tidak mengkriminalisasi ulama termasuk menghentikan semua perkara yang menyangkut ulama.
“Kalau arahan dari Habib Rizieq, yang saya baca, pertemuan itu ada izin beliau. Dengan pengertian perintah dari Habib Rizieq tagih janji presiden. Apa janji presiden, jangan lagi mengkriminalisasi ulama, jadi di-SP3-kan (dihentikan penyidikan) semua kasus yang ada,” tutur Eggi di Jakarta, Rabu, (25/4/2018).
Dia mengatakan, pertemuan Jokowi dengan perwakilan PA 212 di Bogor, Minggu 22 April 2018, sejatinya dilakukan secara tertutup. Namun, pada kenyataannya banyak gambar yang beredar terkait pertemuan tersebut. Padahal, yang meminta untuk merahasiakan pertemuan itu adalah pihak istana sendiri, karena semua barang—termasuk ponsel milik orang-orang PA 212—ketika itu dilarang dibawa.
“Janjinya pertemuan itu secret, rahasia, tapi yang bongkar ternyata dari sana (istana). Ini yang meminta rahasia itu dari pihak istana. Tapi di sana juga yang bongkar. Contohnya apa, kita handphone enggak boleh masuk, semua enggak boleh masuk, yang foto-foto kan dari pihak istana. Kalau sekarang di-publish sedemikian rupa, masuk di mana-mana, ya dia (istana) yang bocorin dong,” ungkap Eggi.
Dalam pertemuan di Bogor pekan lalu, kata dia, selain membahas soal janji presiden, PA 212 juga mendiskusikan soal kepulangan Habib Rizieq. Pembahasan itu bertujuan agar ada kepastian terkait penyelesian masalah yang mendera imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
“Habib Rizieq enggak bisa pulang sampai sekarang. Bagaimana dia pulang dengan aman, jangan dikriminalisasi dong. Itu yang kita tagih kepada presiden. Itu bagian yang harus diselesaikan. Jangan diambang- ambangin gini, mau pemilu mau apa, nanti kepentingannya lain lagi, susah jadinya,” ucapnya.
Meski begitu, Eggi memastikan dalam pertemuan tersebut PA 212 tidak ada membahas tentang persoalan politik dengan Jokowi, namun lebih kepada kemaslahatan umat terutama soal kriminalisasi ulama. “Enggak ada, kita enggak ada bicara-bicara politik kami bicara sebagai penasihat ya, di 212 itu lebih kepada penekanan kemaslahatan umat. Terutama ulama-ulama ini jangan dikriminalisasi,” ujarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil