BOGOR, iNews.id – Presiden Joko Widodo menunaikan Salat Idul Adha 1440 Hijriah di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019). Presiden datang bersama Istri Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko.
Pada kesempatan itu, Presiden secara simbolis memberikan sapi jenis ongole dengan berat 1 ton untuk dikurbankan dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Tekor Rp352 Miliar, 26 Miliarder Gagal Cegah Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York City
Di Hari Raya Idul Adha 1440 H, Presiden berpesan kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketakqwaan kepada Allah SWT dan mengeratkan hubungan antarsesama manusia. Presiden juga meminta kepada masyarakat untuk terus mendorong dan meningkatkan kesalehan sosial.
“Ini kan tadi seperti disampaikan Khatib. Ikatan ketakqwaan kita kepada Allah SWT wajib. Dan tentunya juga ikatan hubungan antarmanusia yang harus kita lakukan,” ujar Jokowi.
Menurutnya, paling penting di Hari Raya Idul Adha yakni dari sisi kurban. Pengorbanan ini menjadi dorongan untuk melakukan kesalehan sosial.
“Saya kira di negara kita masih terus harus didorong agar seluruh umat bisa melakukan itu dengan baik. Baik dengan teman, tetangga, saudara maupun rekan sekampung. Saya kira hal-hal yang berkaitan dengan kesalehan sosial ini harus terus kita dorong,” katanya.
Diketahui, Salat Idul Adha di Lapangan Astrid Kebun Raya Bogor diimami serta khatib Ustaz Iqbal Subhan Nugraha yang merupakan dosen Sekolah Tinggi An-Nuaimy, Jakarta. Salat Id ini dimulai pukul 06.55 WIB.
Dalam khotbahnya, Ustad Iqbal mengatakan, kesalehan kepada Allah SWT dan hubungan sosial sesama manusia merupakan hal yang diwajibkan.
Dia juga menyinggung masalah orang yang mendustakan agama. Salah satunya tidak memperhatikan atau menelantarkan anak yatim.
Di depan ribuan jemaah, khatib juga menyentil untuk menyelesaikan masalah utang piutang, jangan sampai belum selesai sudah meninggal dunia.
Bahkan khatib menyebut, riwayat Nabi Muhammad SAW yang tidak mau menyalatkan jenazah tersebut karena belum menyelesaikan utang piutangnya.
Editor: Donald Karouw
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku