Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkum Teken Perjanjian Esktradisi ASEAN: Tak Ada Lagi Safe Haven bagi Pelaku Kejahatan
Advertisement . Scroll to see content

Pidato di Stanford, AHY Sebut ASEAN Siap Pimpin Transformasi Global

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:35:00 WIB
Pidato di Stanford, AHY Sebut ASEAN Siap Pimpin Transformasi Global
AHY pidato di Universitas Stanford, AS pada Selasa (20/5/2025) dan mengingatkan bahwa ASEAN siap pimpin transformasi global (foto: Dok. Kemenko Infra)
Advertisement . Scroll to see content

STANFORD, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkesempatan pidato di Southeast Asia Summit for Prosperity and Sustainability di Universitas Stanford, Selasa (20/05/2025). Dalam kesempatan itu, ia menyebut Asia Tenggara atau ASEAN siap memimpin transformasi global.

Dalam pidatonya, AHY menyerukan tiga imperatif utama untuk masa depan ASEAN, yakni mengintegrasikan keberlanjutan dengan kemakmuran, menghubungkan inovasi global dengan aksi lokal, dan memperkuat kerja sama regional dengan ASEAN sebagai pusatnya.

“Mari kita bersatu dalam tujuan dan teguh dalam tindakan untuk membangun Asia Tenggara yang tangguh dan adil,” ujar AHY.

AHY menegaskan bahwa kawasan ASEAN tidak lagi hanya menjadi wilayah yang bereaksi terhadap perubahan global, tetapi turut mendorongnya. Dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia dan kelas menengah yang berkembang pesat, kawasan ini memiliki peluang besar untuk memimpin transformasi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam konteks Indonesia, AHY memaparkan langkah-langkah nyata yang tengah diambil di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Misalnya, seperti penguatan ketahanan pangan dan air, percepatan energi terbarukan seperti panas bumi dan waste-to-energy, serta pembangunan infrastruktur tahan iklim untuk menghadapi tekanan urbanisasi dan perubahan iklim.

“Transisi hijau harus menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik, bukan sekadar target teknokratis. Solusi harus pragmatis, adil, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya.

AHY juga menggarisbawahi pentingnya menjembatani teknologi global dengan kebutuhan lokal. 

“Kita tidak hanya butuh inovasi yang cepat, tetapi juga distribusi yang adil. Teknologi harus dirancang bersama komunitas, bukan hanya dibawa dari luar,” lanjutnya.

Lalu, dalam konteks regional AHY mendorong transformasi ASEAN dari forum konsensus menjadi platform pemecahan masalah. Ia pun mengajak Amerika Serikat sebagai mitra strategis lama untuk meningkatkan keterlibatan dalam proyek infrastruktur berkelanjutan di kawasan.

"Sebagai negara demokrasi terbesar keempat di dunia dan jembatan alami antara Asia, Afrika, dan Pasifik, Indonesia siap membantu membentuk agenda pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga adil. Kemakmuran harus inklusif, dan keberlanjutan harus mencerminkan realitas Asia Tenggara — tempat ketahanan dibangun bukan hanya di ruang rapat, tapi juga di ladang, desa, pesisir, dan ekonomi informal," ujarnya.

AHY tak lupa mengapresiasi Universitas Stanford sebagai pusat inovasi global yang dapat menjembatani riset dan kebijakan, serta memperkuat kolaborasi antara Asia Tenggara dan dunia.

Sementara itu, dalam forum ini turut hadir Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, Peneliti Tamu di Precourt Institute, Gita Wirjawan, Direktur Hoover Institution dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Dr Condoleezza Rice, dan Dekan Stanford Doerr School of Sustainability, Dr. Arun.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut