Pilu! 2 Siswi Disabilitas SLBN Pajajaran Bandung Diusir dari Asrama, Terancam Putus Sekolah

BANDUNG, iNews.id - Nasib menyedihkan dialami dua siswi penyandang disabilitas dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran, Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka diusir secara mendadak dari asrama tanpa pemberitahuan jelas dan terancam putus sekolah akibat peristiwa tersebut.

Keduanya merupakan penghuni asrama putri yang berada di bawah pengelolaan Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD). Pengusiran diduga dilakukan pada Selasa (22/7/2025).

Baca Juga

Ukraina Luncurkan 91 Drone Kamikaze ke Kediaman Putin, Rusia Ancam Balas Dendam

Pembina asrama putri Anggita Pratiwi, menyampaikan pengosongan dilakukan tanpa pemberitahuan yang cukup. Padahal, saat itu kedua siswi siswa tunanetra tersebut sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

“Barang anak-anak sudah dikeluarkan. Kunci gembok di kamar pembimbing dibongkar secara paksa,” ujar Anggita, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga

Puspadaya Perindo Kecam Diskriminasi Penyandang Disabilitas di Pematangsiantar

Kedua siswi itu mengaku terkejut dan kecewa saat mengetahui asrama tempat mereka tinggal sudah dikosongkan.

“Mereka bilang, ‘Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan, tapi kok ternyata malah diusir, dibongkar kayak gini,’” kata Anggita menirukan perkataan mereka.

Baca Juga

5 Sekolah Kedinasan yang Menerima Disabilitas, Berikut Daftarnya

Menurutnya, pengosongan asrama ini dilakukan secara sepihak dan mendadak oleh PPSGHD. Sekolah bahkan baru diberi tahu sehari sebelumnya, itu pun tanpa alasan yang jelas.

“Mereka menyampaikan asrama harus dikosongkan dan batas terakhirnya hari ini. Tapi ternyata, saat saya konfirmasi, asrama sudah lebih dulu dikosongkan kemarin,” katanya.

Baca Juga

Ada-Ada Saja! Perempuan ini Pura-Pura Bisu 16 Tahun agar Dapat Tunjangan Disabilitas 

Informasi sementara menyebutkan gedung asrama putri akan dialihkan untuk kepentingan pegawai PPSGHD. Ironisnya, hanya penghuni asrama putri yang diusir, sementara asrama putra tetap difungsikan seperti biasa.

Baca Juga

Potret Penyandang Disabilitas Membaca Alquran Huruf Braille

Akibat pengusiran ini, kedua siswi terpaksa dikembalikan ke orang tua mereka. Padahal, keberadaan mereka di asrama sangat penting mengingat keterbatasan ekonomi keluarga dan tidak adanya akses antarjemput.

“Kalau di asrama kan ada yang jemput dan mengantar ke sekolah. Kalau di rumah, orang tua mereka belum tentu bisa antar,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw