Pindad Prioritaskan Alutsista Pesanan Kemhan, Senjata Api hingga Kendaraan Taktis
JAKARTA, iNews.id - PT Pindad (Persero) akan fokus memproduksi sejumlah pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) tahun ini. Alutsitas tersebut meliputi amunisi, senjata api dan kendaraan taktis.
Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, PT Pindad telah menerima surat pemesanan untuk produksi empat miliar amunisi, namun kapasitas produksi PT Pindad, jika diamati dari tahun lalu hanya sekitar 400 juta butir per tahun. Rencananya, perusahaan menambah kapasitas jadi 600 juta butir munisi per tahun.
“Pertama yang jadi prioritas adalah memproduksi amunisi, kedua senjata karena kita sudah ada LoI (surat niat pembelian) dan surat pemesanan (dari Kemhan),” ujar Abraham di Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/3/2021).
Dia menyampaikan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) memesan amunisi kaliber 5.56 milimeter. PT Pindad, kata dia juga mampu memproduksi berbagai jenis munisi di samping kaliber 5.56 mm, antara lain kaliber 7.62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12.7 mm, kaliber 0.38 inch, kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm.
Menurutnya, pesanan 25.000 pucuk senjata telah selesai diproduksi. Senjata itu, kata dia akan diperuntukkan salah satunya untuk komponen cadangan (komcad). Di samping munisi dan senjata, PT Pindad (Persero) juga mengutamakan produksi sejumlah kendaraan taktis pesanan Kemhan, di antaranya Anoa dan kendaraan tempur jenis medium tank.
“Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) untuk Pindad dan luar biasa tahun ini. Artinya, (pesanan ini) bisa mengangkat pendapatan dan mudah-mudahan bisa mengangkat laba dari PT Pindad dengan adanya order-order (pesanan) dari Kementerian Pertahanan,” kata Abraham kepada wartawan di Bandung, Selasa (30/3/2021).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Penny Radjendra mengatakan, PT Pindad telah menunjukkan kualitas produksinya, terbukti dengan produk-produknya yang telah diekspor ke luar negeri.
Dia menjelaskan, industri pertahanan perlu terus didukung oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat karena tidak hanya bermanfaat untuk pertahanan negara, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi nasional.
Editor: Kurnia Illahi