Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PLN Electric Run 2025 Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

PLN Berduka, Karyawan UIP Kalimantan Turut dalam Penerbangan Sriwijaya Air SJ 182

Sabtu, 09 Januari 2021 - 22:36:00 WIB
PLN Berduka, Karyawan UIP Kalimantan Turut dalam Penerbangan Sriwijaya Air SJ 182
Pesawat Sriwijaya Air AJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). (Foto: MNC Portal Indonesia).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Salah satu karyawan mereka turut dalam penerbangan tersebut.

Berdasarkan manifest terdapat penumpang atas nama Ricko. PLN menyatakan, Ricko merupakan pegawai PLN yang bertugas di PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat dan sehari-hari berdinas di Kota Pontianak. 

Sebelumnya Ricko bertolak ke Jakarta untuk bertugas menyelesaikan program Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 dan Kinerja, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai Asisten Manajer Perencanaan Sipil pada Unit PLN tersebut. 

"Ricko adalah pegawai yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya sehari-hari," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/1/2021).

Ricko bergabung dengan PLN sejak 2013 dan saat ini  menduduki jabatan sebagai Asisten Manager Perencanaan Sipil. Menurut dia, sejumlah prestasi membanggakan berhasil diraih Ricko selama bergabung dengan PLN.

"Kami keluarga besar PLN sungguh berduka atas musibah yang menimpa pegawai kami dan para penumpang serta awak pesawat Sriwijaya Air. Semoga semua keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT,” tuturnya.

Pesawat Boeing 737-500 ini hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada pukul 14.36 WIB. Satu menit kemudian, pesawat tercatat berada di ketinggian 1.900 kaki. 

Pada pukul 14.37 WIB pesawat masih di ketinggian 1.900 feet di Jakarta dan diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standard instrument departure. 

Saat itu pilot masih berkomunikasi dengan petugas Air Traffic Control (ATC) di Soekarno Hatta. Hingga pukul 14.40 WIB, petugas melihat pesawat tersebut tak sesuai koordinat dan bergerak ke arah barat laut.

"Oleh karenanya ditanya oleh (petugas) ATC untuk melaporkan arah pesawat. Dalam hitungan detik, (pesawat) SJY182 hilang dari radar,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (9/1/2021).

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut