Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Yulia Ungkap Kisah Mendebarkan Tolong Ibu Melahirkan di Pesawat
JAKARTA, iNews.id - Podcast Aksi Nyata Partai Perindo pada hari ini, Rabu (5/7/2023) menghadirkan Make Up Artist (MUA) Yulia Maria. Dia mengungkap kisah mendebarkan saat menolong ibu yang melahirkan di pesawat dalam penerbangan Jakarta-Surabaya.
Yulia menjelaskan, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan pulang menemani anaknya lomba modelling mewakili Jawa Timur (Jatim). Dia duduk di kursi paling depan, sementara ibu yang melahirkan kursi paling belakang.
Lalu, sekitar 40-45 menit take off, dia penasaran karena pramugari tampak sibuk dan panik, berjalan ke depan dan ke belakang pesawat, lalu mencopot tirai pembatas tempat duduk awak kabin dan penumpang dan memasangnya di kursi paling belakang.
“Karena pramugarinya nyopotin tirai, nyopotin tirai yang di depan itu lho, yang antara pramugari sama pembatas itu, itu dicopotin gitu kan. Aku sebagai penumpang tambah kepo ini ada apa ini? Akhirnya semua ke belakang kan pramugarinya aku lihat ke belakang. Kenapa kok ditutupin gitu loh kayak mungkin enggak boleh lihat gitu kan jadi penumpang berapa berapa kursi itu dikosong-kosongin, terus ditutupin tirai, kenapa ya gitu,” kata Yulia.
Dia pun sempat teringat pesan ayahnya untuk selalu peduli saat melihat kecelakaan atau kejadian di jalan, karena siapa tahu ada orang yang harus ditolong. Itu lah yang mendorong dirinya untuk berjalan ke belakang melihat apa yang terjadi. Meski dia sempat mendengar bahwa ada yang hendak melahirkan, akhirnya dia tiba di belakang dan kondisi bayi sudah lahir atas pertolongan ibu berbaju biru yang tidak dia ketahui namanya.
Menurutnya, kondisi tali pusar bayi masih tersambung. Dan kondisi di dalam pesawat sama sekali tidak ada tim medis karena pramugari sempat mengumumkan itu. Ibu berbaju biru dan dirinya pun ikut panik, tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bayi berhasil keluar. Dia pun tiba-tiba teringat saat membantu adiknya melahirkan dan adegan di film, bidan mengatakan bahwa tali pusar harus segera dipotong agar bayi tidak keracunan dan ibunya selamat.
“Saya ingat waktu itu saya melihat adik saya melahirkan ditolong saudara saya, sambil lihat ini film yang saya ingat banget itu, yang di film yang aku lihat itu benar-benar nolongin orang melahirkan terus penanganannya gitu kan. Saya ingat kalau itu bidannya itu ngomong kalau bayi baru lahir itu segera dipotong pusarnya biar nggak keracunan, juga selamat juga untuk ibunya,” ucapnya.
Karena itu, dia harus segera bertindak. Kemudian dia mencari penjepit yang bisa digunakan untuk menjepit tali pusar. Pramugari lalu membawakan kotak P3K yang masih tersegel yang di dalamnya ada sarung tangan, gunting dan selotip. Yulis kemudian mengenakan sarung tangan dan menjadikan selotip sebagai tali untuk menjepit dua sisi tali pusar sebelum digunting.
“Oke Akhirnya saya berinisiatif selotip itu harus bikin tali. Akhirnya selotipnya saya plintir sepanjang segini lah saya potong. Akhirnya itu yang untuk menali mengikat pusarnya itu apa ya kayak ususnya saya ikat, terus saya jarak segini saya ikat lagi jadi ada dua ikatan itu, sama ibu itu kita potong sambil berdoa lah pokoknya ya kita bukan ini medis ya kita potong. Alhamdulillah enggak terjadi apa-apa,” ucapnya.
Yulia menceritakan dia sempat ingin mengeluarkan ari-arinya, tapi karena sulit dan ia tidak tahu caranya, akhirnya ia membiarkan ari-ari itu. Dia pun sempat menanyakan apakah sang ibu bisa bernapas, dan ibu itu menjawab bisa. Lalu dia membersihkan bayi dengan menggunakan mukena yang disediakan pramugari dan membungkus bayinya, karena tidak ada selimut tersedia.
Saat bayi sempat berhenti menangis, dia sempat panik lalu menepuk bayinya agar kembali menangis, ternyata bayi itu kedinginan dan dia meminta pramugari menurunkan suhu pesawat. Lalu dia menggendong bayi keluar tirai, semua penumpang bertepuk tangan gembira seperti menyambut anggota keluarga baru.
“Setelah itu aku bawa bayi begini semua langsung alhamdulillah gitu kayak kayak satu keluarga itu bergembira menunggu kelahiran seorang keluarganya gitu dan sibuk sekali begitu kayak nggak percaya gimana ya,” ucap Yulia.
Kemudian, dia melihat ada sinar matahari masuk lewat jendela pesawat. Yulia pun berinisiatif menjemur bayi di dekat jendela itu.
Dan kulit bayi kembali hangat saat disentuh, dia teringat saat bayi itu tampak tenang dan mengedipkan matanya. Yulia rindu terhadap bayi itu dan ingin bertemu kembali. Karena tidak tahu bagaimana keadaannya, dan di mana tempat tinggalnya.
“Jadi bayinya seperti tenang sambil kaya kedip-kedip gitu sampai sekarang saya masih ini kangen lho sama bayinya, kangen sama bayinya kalau ada yang bisa ngasih alamatnya ibu untuk bertemu gitu, saya ingin ketemu,” ucap Yulia.
Setelah kejadian itu, Yulia turun dengan membawa bayi, di bawah sudah ada ambulans yang stand by dan langsung ditangani oleh tim medis. Dia pun hampir terlupa anaknya masih ada di dalam pesawat sehingga tidak bisa menemani bayi dan ibunya ke kantor medis.
Namun, dia terus berdoa agar ibu dan bayi yang dia tolong baik-baik saja hingga akhirnya dia mendapat kabar baik lewat direct message Instagramnya yang menyampaikan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat.
“Saya cuma bersyukur ya Allah saya berdoa ini yang aku tolong seperti apa ya? Takut kan saya takut ya karena ini aku bukan medis gitu. Yang aku lakukan takutnya apakah kenapa gitu kan, infeksi atau kenapa. Alhamdulillah besoknya itu aku dapat DM di Instagramku itu keluarganya,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama