Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : TNI AD Tertarik Beli Drone Turki, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Polemik Vaksin Nusantara di RSPAD, IPW Minta KSAD Tegas

Kamis, 15 April 2021 - 12:02:00 WIB
Polemik Vaksin Nusantara di RSPAD, IPW Minta KSAD Tegas
RSPAD (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa disebut perlu bersikap mengenai proses pembuatan Vaksin Nusantara di RSPAD Jakarta. Vaksin Nusantara dinilai belum layak digunakan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyatakan  sikap tegas Kasad diperlukan agar tidak muncul keresahan dan kegaduhan di masyarakat atas polemik Vaksin Nusantara tersebut. Dengan adanya sikap tegas KSAD nasib Vaksin Nusantara makin jelas dan publik tidak ragu-ragu lagi, meski ada pihak pihak yang meragukannya. 


"Sikap tegas KSAD ini diperlukan setelah adanya surat Kepala RSPAD Dr. A. Budi Sulistya yang ditujukan ke Kasad dengan tembusan Wakasad, Irjenad, Asintel Kasad, Kapuskesad, Waka RSPAD, dan Kadispenad," ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

Menurut Neta, vaksin Nusantara menjadi viral setelah sejumlah tokoh dan anggota DPR datang ke RSPAD, yang katanya untuk diberi vaksin temuan Dr Terawan tersebut. Melihat fenomena ini sejumlah kalangan, termasuk BPOM mengkritisinya. Tak pelak kegaduhan pun muncul. 

Neta meminta agar kegaduhan tidak berkembang menjadi keresahan masyarakat, DPR perlu bersikap, mengingat sejumlah anggotanya ikut hadir di RSPAD untuk mendapatkan Vaksin Nusantara. "DPR mesti terbuka kepada rakyat, apa sesungguhnya yang terjadi dengan para anggotanya setelah hadir di RSPAD," ujarnya.

Lebih lanjut Neta menegaskan, sikap terbuka perlu juga disampaikan KSAD mengingat RSPAD di bawah kendali KSAD dan adanya surat dari Kepala RSPAD.

Info yang diperoleh IPW, ungkap Neta, Surat Kepala RSPAD yang ditujukan ke Kasad itu berisikan empat poin. Yakni;

1. Sehubungan dengan info info di medsos berkaitan dengan  pemberian Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto perlu kami laporkan beberapa hal:

a.  Penelitian Fase ke-2 tengah dalam proses penyiapan. Ethical clearance sedang dalam proses pembahasan di Komite Ethic RSPAD Gatot Soebroto.  

b. Mempedomani juk Bapak KSAD, Sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto kami sdh menekankan kepada Tim Peneliti untuk mengikuti tahapan penelitian serta strick pada kriteria inklusi & eksklusi penelitian demi validitas penelitian. 

2. Banyak pejabat publik, anggota DPR dan masyarakat yang meyakini vaksin bagus (padahal masih dlm proses penelitian).

3. Apabila ada pejabat publik, politisi dan masyarakat yang akan diambil darahnya besok atau lusa berarti hal tersebut baru pengambilan sampel dan bukan pemberian vaksin nusantara. Proses dari pengambikan sampel sampai pemberian sel dendritik rerata 7-8 hari. Sampel yang diambil dan tidak memenuhi kriteria inklusi kami tekankan kepada peneliti untuk tidak dimasukkan dalam sampel penelitian.  

4. Mohon menjadi maklum dan mohon petunjuk. 

"Dengan adanya surat Kepala RSPAD dan datangnya sejumlah tokoh ke RSPAD, serta munculnya polemik, KSAD perlu bersikap agar tidak muncul keresahan di masyarakat dan keyakinan publik pada Vaksin Nusantara temuan dokter perwira TNI AD itu makin solid," kata Neta.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut