Polisi Air Evakuasi 29 Korban Tsunami di Perairan Pulau Sangiang
JAKARTA, iNews.id - Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Baharkam Polri berhasil mengevakuasi puluhan korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung. Hingga saat ini, tim gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas serta relawan masih terus melakukan penelusuran.
Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya berhasil mengevakuasi 29 korban yang berada di wilayah perairan di Pulau Sangiang, Serang, Banten.
"Sudah ada, untuk dari Pol Air hari ini sudah melakukan evakuasi terhadap korban wilayah perairan. Jadi ada 29 orang yang berhasil diselamatkan di perairan," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2018).
Puluhan korban yang telah dievakuasi itu, Dedi menyebutkan, kebanyakan mengalami luka berat dan ringgan. Dia merinci, untuk korban luka berat sebanyak 28 orang yang terdiri dari 25 laki-laki dan 3 perempuan. Sedangkan untuk luka ringan hanya satu orang.
Dengan evakuasi itu dan data hingga saat ini, tercatat 1.120 orang menjadi korban bencana tsunami. "Hari ini proses identifikasi DVI di Banten dan Lampung, korban-korban yang telah diidentifikasi, korban luka 783 orang, dinyatakan hilang ada 69 orang, itu proses data lagi," ujarnya.
Dedi menjelaskan, Ditpolair dapat melakukan evakuasi terhadap korban wilayah perairan Selat Sunda yang bekerja sama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla), dengan menggunakan lima kapal.
"Tim masih bekerja terus kapal kita bekerja sama dengan Bakamla untuk terus menyisir wilayah perairan. Untuk Polair mengerahkan lima kapal kualifikasinya type B," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat, hingga saat ini 334 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. "Korban yang meninggal itu jumlah sementara dan kemungkinan bertambah," kata Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018).
Dia mengatakan, temuan tentang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat. Sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.
Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 masih hilang.
Editor: Djibril Muhammad