Polisi Pastikan Mahasiswa Pembentang Poster ke Gibran Tak Ditangkap, Justru Diajak Makan
JAKARTA, iNews.id - Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly buka suara soal kabar tiga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ditangkap saat kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka pada Rabu (18/6/2025). Ketiganya disebut diamankan saat membawa poster bernada kritik ke lokasi Gibran makan siang di Rumah Makan Bu Mamik, Kota Blitar.
"Perlu kami tegaskan, tidak ada penangkapan. Ketiganya hanya kami mintai klarifikasi secara baik-baik di lokasi," kata Titus dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/6/2025).
Dia menjelaskan, insiden terjadi saat iring-iringan kendaraan Gibran memasuki halaman rumah makan sekitar pukul 12.55 WIB. Tiga orang tak dikenal lalu muncul dari gang dan mencoba ke tepi jalan.
Petugas pengamanan dari unsur TNI langsung menghalau mereka dan membawa ke trotoar.
"Setelah diperiksa, diketahui bahwa mereka adalah kader PMII Blitar. Tidak ada unsur ancaman, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi," ujarnya.
Titus mengatakan, ketiga mahasiswa itu yakni Ketua Cabang PMII Blitar M Toha Ma’ruf, Alex Cahyono, dan Reyda Hafis. Setelah dimintai keterangan, mereka justru diajak berdialog dan makan bareng di rumah makan bersama Kapolres dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin yang juga alumni PMII.
"Kami menghadirkan para senior mereka, termasuk wali kota, untuk memberikan pembinaan. Pendekatannya dialogis dan kekeluargaan," tuturnya.
Dia menjelaskan langkah persuasif itu diambil demi mendinginkan suasana dan menjaga kondusivitas agenda kenegaraan. Dia memastikan tidak ada tindakan represif yang dilakukan aparat selama kejadian berlangsung.
"Situasi tetap aman dan kondusif. Kami ingin jaga ruang demokrasi tetap terbuka, tapi juga mengedepankan ketertiban umum," katanya.
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyayangkan aksi tersebut. Apalagi, aksi ini dilakukan kepada tamu undangan sekelas wakil presiden.
“Jadi semestinya kita menghargai tamu yang datang siapapun itu, dan kami sangat menyayangkan ya atas sikap adek-adek ini,” tutur dia.
Ibin menambahkan, kedatangan Gibran bertujuan membantu UMKM seperti perajin gendang yang sudah dibawakan sejumlah mesin tempo hari. Selain itu, Gibran juga membantu fasilitas kesehatan rumah sakit, serta membuka peluang pasar ekspor hasil UMKM.
"Jadi harapan besarnya kita dibantu memajukan Kota Blitar dengan nilai investasi ratusan miliar, tetapi adek-adek kita menyambut tamu negara dengan seperti itu. Sekali lagi saya menyayangkan hal itu,” kata dia.
Ibin berharap penyampaian kritik bisa lebih elegan, tidak dengan cara membentangkan poster yang akhirnya dihalau pasukan pengamanan. Pasca kejadian itu, sejumlah mahasiswa yang sempat dihalau akhirnya diajak ke Rumah Makan Bu Mamik dan diminta menyampaikan aspirasi mereka.
“Jadi kemarin adik-adik itu akhirnya aspirasinya diterima di rumah makan itu, diajak ngobrol dan dijamu dengan baik. Jadi tidak ada isu-isu terjadi apa-apa dengan mereka. Jika kita mengundang tamu negara disambut seperti itu, saya sebagai wali kota mestinya tidak mengundang ya. Saya malu dan kecewa sekali,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa membentangkan poster berisi kritik terhadap Gibran saat iring-iringan Wapres melintas. Mereka langsung diadang oleh petugas keamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat tiga mahasiswa dihentikan dan posternya disita petugas. Mereka langsung dipinggirkan dari jalur lintasan rombongan Gibran.
Editor: Rizky Agustian