Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Steve Forbes Puji Pidato Prabowo di PBB: Tegas dan Visioner!
Advertisement . Scroll to see content

Politikus Partai Demokrat Anggap Kritik Prabowo Kurang Jelas

Senin, 02 April 2018 - 18:29:00 WIB
Politikus Partai Demokrat Anggap Kritik Prabowo Kurang Jelas
Waketum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. (Fotot: Okezone/ Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP Prabowo Subianto diminta tak menggeneralisasi mengenai kritikannya terhadap elite politik yang dianggap kerap merugikan bangsa dan negara. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai kritik Prabowo terlalu umum sehingga kurang jelas siapa elite dimaksud.

Menurut dia, pada dasarnya kritik tersebut biasa saja. Terlebih lagi, saat ini sudah memasuki tahun politik terkait pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019. Suhu politik tentu semakin semakin panas. Namun, segala sesuatunya harus dikendalikan sehingga setiap kali elite politik mengkritik atau dikritik, harus menjaga agar suasana tidak bertambah panas.

"Karena ini tahun politik kan panas, jadi saya juga berharap tidak ada generalisasi terhadap siapa pun. Misalnya, saya juga tidak suka kalau ada yang mengatakan DPR misalnya apa gitu, DPR tidak semua seperti itu," katanya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Dia melanjutkan, kritik yang disampaikan Prabowo terlalu menggeneralisasi. Dia juga tidak mengetahui apa yang menjadi pemicu Prabowo mengatakan elite politik bohong atau maling. Kritik itu, kata dia, harus lebih jelas elite politik yang mana dan tidak bisa menggeneralisasi semuanya seperti itu.

"Yang dimaksud yang mana saya tidak tahu, ya tetapi sebaiknya yang begini-begini tidak mudah terpancing beliaunya. Sebagai pimpinan parpol, Pak Prabowo mampu tidak terpancing dengan isu-isu. Saya yakin itu," ujar Nurhayati.

Dia berharap semua pihak bisa menjaga situasi politik saat ini. Kritik yang disampaikan pun harus jelas agar tidak menimbulkan tanggapan-tanggapan negatif. Meski begitu, semua kritik harus ditanggapi dengan tenang dan kepala dingin. Bahkan, harus dijadikan sebagai evaluasi diri. Bukan balik mengkritik, atau kemudian balik menyerang.

"Saya kira yang penting adalah bagaimana kita menyikapi semua ini tidak boleh membawa hati panas. Misalnya, peringatan atau kritik, itu buat saya pribadi, saya hidup dan besar dari kritik. Saya pribadi. Dan insya Allah menjadi tangguh karena kritik," katanya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyinggung elite politik di Jakarta yang kerap merugikan bangsa dan negara. Hal itu disampaikan dalam pidatonya di acara "Prabowo Menyapa Jawa Barat". Prabowo mengkritik kesenjangan ekonomi di Indonesia dan minimnya kepemilikan lahan oleh rakyat karena kerakusan elite politik.

"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok, atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," kata Prabowo.

Dia mengatakan, Partai Gerindra menolak sistem ekonomi neoliberal karena telah menciptakan kesenjangan pendapatan. "Karena orang kalau sudah kaya dia pingin kaya lagi. Kapitalisme artinya harus ada modal dengan modal kita bisa dapat modal lebih besar lagi,” ujarnya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut