Polri Gelar Operasi Damai dan Rasaka Cartenz di Papua, Ini Perbedaannya
JAKARTA, iNews.id - Polri meluncurkan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) di Papua setelah sebelumnya juga membentuk Operasi Damai Cartenz. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pun membeberkan perbedaan keduanya.
Ramadhan mengatakan Operasi Damai Cartenz beroperasi di lima wilayah yang rawan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sedangkan, Operasi Rasaka digelar di 23 wilayah zona aman kelompok yang sudah dilabeli teroris tersebut.
Sedangkan persamaannya yaitu menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Tanah Cenderawasih agar aman, damai, dan kondusif.
"Operasi Rasaka ada di 23 wilayah Polres. Ada satu Polres yang wilayah hukumnya dua kabupaten. Kalau yang tadi (Operasi Damai Cartenz) berdasarkan data banyaknya kasus kekerasan, yang 23 berarti tidak. Jadi operasi ini dibedakan ya," kata Ramadhan di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Menurut Ramadhan, Operasi Rasaka di 23 wilayah Papua mengedepankan pendekatan persuasif dan preventif. Operasi itu tak melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakkum), melainkan hanya pembinaan masyarakat (binmas).
"Intinya adalah dua-duanya (Damai dan Rasaka Cartenz) dalam rangka memeliharan ketertiban masyarakat di wilayah Papua bentuknya pembinaan, termasuk pertanian kepada masyarakat," ujar Ramadhan.
Operasi Rasaka Cartenz melibatkan 495 personel Polda Papua dan polres setempat. Berbeda dengan Operasi Damai Cartenz yang juga melibatkan anggota TNI.
Sebaran 23 wilayah yang menggelar Operasi Rasaka Cartenz itu yakni Polres Jayapura Kota, Polres Jayawijaya, Polres Jayapura, Polres Mimika, Polres Nabire/Kabupaten Dogiyai, Polres Merauke, Polres Biak Numfor, Polres Kepulauan Yapen, Polres Keerom, Polres Waropen, dan Polres Paniai.
Polres Boven Digoel, Polres Mappi, Polres Sarmi, Polres Supiori, Polres Tolikara, Polres Asmat, Polres Lanny Jaya, Polres Mamberamo Raya, Polres Mamberamo Tengah, Polres Puncak Jaya, Polres Yalimo, dan Polres Deiyai. Masing-masing polres mengerahkan 10 orang anggota, sisanya personel Polda Papua.
Editor: Rizal Bomantama