Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK SP3 Kasus Tambang Konawe Utara, Eks Penyidik: Kenapa Tak Bertarung di Pengadilan?
Advertisement . Scroll to see content

Polri Temukan Hal Signifikan, Novel Baswedan: Saya Tak Dapat Informasi Apa-Apa

Jumat, 01 November 2019 - 13:32:00 WIB
Polri Temukan Hal Signifikan, Novel Baswedan: Saya Tak Dapat Informasi Apa-Apa
Penyidik senior KPK Novel Baswedan. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah hal signifikan didapat Tim Teknis Polri terkait penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Polri belum mau mengungkapkan hal signifikan tersebut.

Novel Baswedan mengaku belum mendapatkan informasi terbaru terkait temuan Tim Teknis tersebut. Penyidik Polri, hingga saat ini juga belum memberitahukan perkembangan penanganan kasus tersebut.

"Saya enggak tahu soal hal signifikan yang dimaksud dan saya tidak pernah mendapatkan informasi apa-apa dari penyidik Polri maupun Tim Teknis," kata Novel Baswedan saat dihubungi iNews.id, Jumat (1/11/2019).

"Sebagai korban, saya tidak mendapat informasi apa-apa dari penyidik Polri maupun Tim Teknis," ujar Novel.

Peristiwa penyerangan terhadap Novel Baswedan sudah berlalu lebih dari 2 tahun. Namun, hingga saat ini pelaku penyerangan terhadap mantan anggota Polri itu belum juga terungkap.

Novel menilai hal terpenting dari penanganan kasusnya adalah mengungkap pelaku penyerangan. "Menurut saya setelah 2,5 tahun ini mestinya isu tentang perkembangan sudah tidak terlalu penting. Yang penting adalah kapan ditangkap pelakunya," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, Tim Teknis Polri menemukan signifikan tersebut belum dapat diumumkan ke publik karena tim masih bekerja.

"Ada beberapa hal yang sangat signifikan sudah ditemukan oleh Tim Teknis. Tidak bisa kami bongkar di sini karena itu sangat tertutup dalam proses pengungkapan kasus ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam.

Novel Baswedan mendapat teror dengan cara disiram air keras pada 11 April 2017 setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tim Teknis bentukan Komjen Pol Idham Azis yang baru saja ditetapkan sebagai Kapolri di rapat paripurna DPR, punya waktu kerja mulai 3 Agustus sampai 31 Oktober 2019.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut