Populasi Wilayah di Jakarta Ini Salah Satu yang Terkecil di Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi tiga provinsi di Indonesia dengan jumlah populasi penduduk terbanyak. Sementara, Kabupaten Kepulauan Seribu di Jakarta salah satu wilayah yang paling sedikit dihuni penduduk.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Teguh Setyabudi saat menyampaikan data kependudukan bersih semester I Tahun 2024.

"Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah penduduk tertinggi dengan total 50.489.208 jiwa, diikuti oleh Jawa Timur yang memiliki 41.714.928 jiwa dan Jawa Tengah dengan 38.280.887 jiwa," kata Teguh di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Ikuti Langkah Australia, Malaysia Akan Larang Anak-anak Gunakan Media Sosial

Sementara provinsi dengan jumlah penduduk terkecil, yakni Papua Selatan yang memiliki 545.861 jiwa, diikuti Papua Barat 569.910 jiwa dan Papua Barat Daya 616.132 jiwa.

Dia mengatakan, tingginya konsentrasi populasi di suatu provinsi kerap dipengaruhi oleh urbanisasi dan aktivitas ekonomi yang signifikan. Sebaliknya, provinsi yang populasinya jauh lebih rendah disebabkan oleh berbagai faktor, seperti aksesibilitas dan tingkat pembangunan infrastruktur.

PKS Buka Opsi Gabung KIM Plus di Pilgub Jakarta, Belok Dukung RK?

Lanjut Teguh menjelaskan, untuk tingkat kabupaten, Bogor menempati urutan teratas dengan jumlah penduduk sebanyak 5.664.537 jiwa, disusul Kabupaten Bandung 3.773.104 jiwa, dan Kabupaten Tangerang 3.373.149 jiwa.

Sementara kabupaten dengan tingkat populasi penduduk terendah, yakni Kabupaten Supiori dengan 27.159 jiwa, Kabupaten Tana Tidung 29.291 jiwa, dan Kabupaten Kepulauan Seribu 30.414 jiwa.

Koalisi Indonesia Maju Pastikan Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

Dia menyebutkan, kabupaten dengan konsentrasi populasi tinggi sering kali karena faktor urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan kabupaten yang populasinya rendah, dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti letak geografis yang terpencil dan tingkat aksesibilitas yang terbatas.

Lebih lanjut, Teguh menjelaskan, jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan secara signifikan dari semester ke semester. Pada semester I tahun 2024, jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 1,6 juta jiwa dibandingkan dengan semester I tahun 2023, dan 1,7 juta jiwa dibandingkan dengan semester II tahun 2023.

"Peningkatan jumlah penduduk ini menggambarkan dinamika demografi yang terus berkembang dan menunjukkan perlunya strategi perencanaan pembangunan yang adaptif," katanya.

Selain itu, dirinya menerangkan jumlah kepala keluarga yang juga mengalami kenaikan dengan rata-rata penambahan sekitar 800.000 kepala keluarga per semester. Kenaikan ini, lanjut Teguh, memperlihatkan pertumbuhan rumah tangga yang sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Kenaikan ini juga menekankan pentingnya perencanaan yang berkelanjutan untuk mengelola kebutuhan infrastruktur, layanan publik, dan sumber daya yang memadai bagi masyarakat.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq