Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Keterlambatan Penyaluran BLT Rp900.000 
Advertisement . Scroll to see content

Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH untuk 23.733 KPM di Yogyakarta

Selasa, 13 Juni 2023 - 19:52:00 WIB
Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH untuk 23.733 KPM di Yogyakarta
Pos Indonesia (Persero) menyalurkan Bansos Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial untuk 23.733 KPM. (Foto: dok Kemensos)
Advertisement . Scroll to see content

YOGYAKARTA, iNews.id - PT Pos Indonesia (Persero) kembali menyalurkan Bansos Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial. Bansos Sembako dan PKH kali ini menjadi penyaluran untuk triwulan ke-2 pada 2023.

Seperti yang juga dilakukan Pos Indonesia di daerah lain, portret penyaluran kedua bansos dari Kemensos ini juga disalurkan untuk masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyaluran bantuan dilakukan di Kantor Pos Cabang Yogyakarta.

Executive General Manager (EGM) KCU Yogyakarta Sujatmiko memastikan, alokasi bansos dan PKH yang diberikan pemerintah, yakni sebanyak 23.733 keluarga penerima manfaat (KPM) di enam wilayah Yogyakarta.

"Ini terbagi dari Kota Yogyakarta sebanyak 2.754 KPM, Sleman sebanyak 3.263 KPM, dan sebagian Kabupaten Bantul ada 2.876 KPM. Selebihnya, kami juga menyalurkan di wilayah KC-KC (Kantor Cabang) Yogyakarta seperti Wates sebanyak 3 ribu KPM, Bantul sebanyak 5 ribu KPM, dan Wonosari Yogyakarta ada 6 ribu KPM," ujarnya.

Dalam penyaluran Bansos Sembako dan PKH hingga diterima utuh oleh KPM, Pos Indonesia menggunakan tiga metode, yaitu pencairan di Kantor Pos Cabang Pembantu, penyaluran di komunitas, dan pengantaran langsung ke tempat tinggal KPM (door to door).
Namun, untuk metode door to door diterapkan jika ada KPM yang belum atau pun berhalangan untuk mengambil bansos langsung di Kantor Pos.

Menurut Sujatmiko, petugas Kantor Pos langsung bergerak begitu mendapat penugasan dan menerima daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) by name by address (BNBA). Kemudian, pihaknya mencetak daftar nominatif (danom).

Seperti pada penyaluran bansos sebelumnya, pihak Kantor Pos akan berkoordinasi dengan pemimpin wilayah di kawasan KCU Yogyakarta, yaitu di Yogyakarta, Sleman dan sebagian Bantul. Hal ini untuk menginformasikan ada penyaluran Bansos di wilayah KCU Yogyakarta.

Setelah sebelumnya menyiapkan jadwal pembayaran, yang juga disampaikan ke pemimpin wilayah dan atau kabupaten yang menjadi daerah penyaluran, Sujatmiko mengatakan bahwa langkah penyaluran bansos berikutnya adalah melakukan koordinasi dengan komunitas-komunitas di bawah kelurahan atau desa untuk menyampaikan informasi. Hal tersebut agar para KPM bisa datang sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan.

"Jadi KPM yang bedrest, sakit, atau yang tidak bisa mengambil di tempat akan kami tentukan. Kemudian, kita melakukan kunjungan langsung untuk menyalurkan bantuan tersebut," kata Sujatmiko.

Saat bansos dibagikan, ada beberapa mekanisme yang harus dilakukan KPM. Mereka akan diminta untuk menunjukkan KTP dan surat pemberitahuan (SP) yang dibagikan kelurahan.

Kemudian, akan ada pencocokan data, baik wajah dan NIK. Jika data cocok, KPM akan diminta untuk melakukan pengambilan foto. Kemudian, diakhiri dengan proses pembayaran.

Sujatmiko juga mengungkapkan rasa syukurnya karena penyaluran bansos sembako dan PKH di Yogyakarta berjalan lebih baik. Bahkan, menurutnya, penyaluran bansos tahun ini lebih mudah ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini lebih mudah ketimbang tahun lalu. Karena sudah longgar. Kalau tahun lalu, protokol kesehatan harus dijaga. Kalau sekarang, walaupun kita tetap menjaga protokol kesehatan, tapi tidak seketat dulu," tuturnya.

Sementara itu, Juru Bayar Pos Indonesia KCU Yogyakarta, Yonas mengungkapkan pengalamannya selama membagikan bansos KPM. Dia mengaku bisa menyalurkan bansos ke beberapa KPM dalam sehari dan mengambil rute atau rumah KPM yang terdekat terlebih dulu.

"Kira-kira sekitar 5-8 KPM yang kita kunjungi," kata Yonas.
Yonas pun tak menampik adanya kendala ketika membagikan bansos. Namun, hal itu tak menurunkan semangat untuk menjalankan tugasnya.

"Dari rumah ke rumah itu kan ada yang rumahnya di pinggir kali atau dekat makam, dan mencari rada (susah). Tetapi itu semua amanah, kita tetap harus ke rumahnya dan membagikan bansos tepat sasaran," kata Yonas.

Sebagai juru bayar, Yonas melakukan proses perekaman dan pendokumentasian dari biometrik dengan face recognition, dan melakukan foto tempat tinggal KPM sekaligus melakukan geotagging.

Saat ini, perekaman biometrik yang nantinya diunggah ke dashboard Pos Indonesia, sudah disematkan fitur artificial intelligence (AI) yang artinya ketika melakukan foto KPM, harus benar-benar dalam pose yang benar.
Yonas merasa senang sekaligus bangga bisa menjadi juru bayar Kantor Pos dan menyalurkan Bansos PKH dan Sembako ini ke para KPM.

“Melihat penerima Bansos yang terlihat gembira dan bahagia jadi hilang rasa capek. Senang bisa ikut jadi bagian dari penyaluran Bansos ini. Bangga juga bisa ikut membuat orang bahagia,” ujarnya.

Salah satu KPM asal Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Rifki Ardhiyanto mengungkapkan rasa syukurnya karena telah mendapat bansos ini. Dia mengaku sangat merasakan manfaat bansos ini, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Sangat membantu kami yang menerima. Karena untuk kebutuhan sehari-hari kita juga cukup kesulitan," katanya.

Rifki mengaku bansos yang diterimanya senilai Rp600 ribu ini akan digunakan untuk membeli sembako seperti beras. "Nanti akan saya gunakan untuk membeli sembako juga, beli beras dan lain-lainnya," ucapnya.

Rasa syukur juga diungkapkan KPM lainnya, Sugimin. Baginya, bansos yang diterimanya sangat bermanfaat untuk membantu kondisi ekonomi keluarganya.

"Program ini bagus untuk membantu, menopang ekonomi dari Pak Sugimin," ujar perwakilan Sugimin, Daru.

Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sugimin bisa menggunakan uang bansos untuk membeli obat untuk kesehatannya. Menurut Daru, Sugimin telah mengalami lumpuh karena mengalami kecelakaan.
"Bisa juga membeli keperluan lain seperti obat untuk Pak Sugimin," tutur Daru.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut