Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur, Bibit Siklon Tropis 97S Menguat
Advertisement . Scroll to see content

Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng dan Jatim

Jumat, 12 September 2025 - 22:55:00 WIB
Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng dan Jatim
Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng dan Jatim (Foto: Binti Mufarida)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang diperkirakan melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam sepekan ke depan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan tersebut kepada para kepala daerah, mengingat adanya pergeseran fenomena cuaca yang sebelumnya menyebabkan banjir di Bali, kini mengarah ke bagian barat Indonesia.

“Jadi kami juga sudah menyampaikan kepada gubernur-gubernur yang apa yang akan terdampak itu terutama bergesernya ke arah barat yaitu yang berpotensi itu misalnya di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, kemudian juga termasuk DIY dan Jawa Tengah. Itu yang kami prediksi yang segera. Meskipun kalau secara lebih panjang lagi itu sampai tanggal 14 (September), itu lebih luas lagi wilayahnya tidak hanya sebatas di Jawa. Jadi yang kami prioritas itu di Jawa karena yang penduduknya banyak ya,” kata Dwikorita saat Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2025 dan Update Kondisi Cuaca, Jumat (12/9/2025).

Menurut Dwikorita, potensi hujan dengan intensitas tinggi akan meluas hingga 14 September ke luar Pulau Jawa. Beberapa daerah yang diperkirakan terdampak mencakup Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, hingga Papua Selatan.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG menyiagakan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak 10 September, namun hanya di wilayah dengan status siaga darurat.

“Langkah yang sudah kami sampaikan selain memberikan peringatan dini ini kami juga menyiagakan modifikasi cuaca sejak tanggal 10 ya, tanggal 10 namun itu baru bisa dilakukan apabila pemerintah daerah setempat menyatakan kondisi siaga darurat, karena kalau kalau tidak itu akan, kami menyalahi aturan ya. Kemudian yang sudah menyatakan siaga darurat itu di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” jelas Dwikorita.

“Jadi saat ini operasi modifikasi cuaca sedang berlangsung di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tindak lanjut dari peringatan dini kami yang kami sampaikan sudah 3 hari yang lalu, 2-3 hari yang lalu,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa intensitas hujan di Bali sudah menurun sehingga tidak lagi menjadi prioritas modifikasi cuaca. “Melemah curah hujannya jadi di Bali, itu tidak termasuk yang menjadikan kekhawatiran karena bergeser. Jadi justru modifikasi cuaca tidak dilakukan di Bali karena sudah semakin landai curah hujannya.”

“Tapi sepekan berikutnya kita belum tahu itu kan prediksi baru sebatas 3 hari ke depan hingga 7 hari ke depan sehingga makanya harus selalu diulang-ulang, kami akan monitor terus bisa saja berbalik lagi oleh fenomena yang lain lagi, yang lewat,” pungkasnya.

Operasi Modifikasi Cuaca Digelar di Jateng dan Jatim

BMKG menegaskan tidak melakukan operasi modifikasi cuaca di Bali, karena fenomena cuaca ekstrem bergeser ke arah barat Indonesia. Fokus OMC kini diarahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Jadi memang seperti yang tadi sudah disampaikan oleh ibu kepala, operasi modifikasi cuaca di Bali untuk saat ini memang tidak kita laksanakan ya,” kata Direktur Operasional Modifikasi Cuaca, Budi Harsoyo dalam kesempatan yang sama.

Budi menjelaskan, operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah dimulai hari ini setelah adanya surat rekomendasi dari BMKG yang ditindaklanjuti pemerintah daerah dengan penetapan status siaga darurat.

“Tapi untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, per hari ini ini sudah mulai dilakukan operasi sesuai dengan surat rekomendasi yang sudah kami sampaikan kepada pihak pemerintah daerah provinsi dan itu sudah direspon oleh Pemprov Jateng dan Pemprov Jatim kepada BNPB. Sehingga BNPB mulai hari ini bersama BMKG sudah melaksanakan operasi modifikasi Cuaca dan membuka posko di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelasnya.

Untuk wilayah Sumatera dan daerah lain yang juga diperkirakan terdampak, Budi menyebut pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah daerah masing-masing.

“Kemudian untuk provinsi lain ya, wilayah Sumatera yang tadi juga sudah disampaikan bahwa ancaman potensi bencananya pun juga cukup tinggi seperti halnya di wilayah Jawa saat ini karena ancamannya bergerak semakin ke arah barat, ini kami masih menunggu respon dari pihak pemerintah provinsi daerah kepada BNPB yang kalau nanti ternyata sudah keluar statusnya siaga darurat dan seterusnya mungkin juga akan kami siagakan untuk beroperasi di sana,” pungkasnya.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut