PPP: Deklarasi Prabowo Gugurkan Spekulasi Soal Capres Tunggal
JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Achmad Baidowi, memperkirakan tidak akan ada calon tunggal pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Perkiraannya tersebut diperkuat dengan deklarasi Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres).
Sebelumnya, lima partai politik di parlemen sudah lebih dulu mendeklarasikan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk menduduki kembali kursi RI 1 pada perhelatan demokrasi mendatang. Kelima parpol tersebut adalah Partai Golongan Karya (Golkar), PPP, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kesiapan Prabowo maju sebagai capres sekaligus menghentikan spekulasi yang beredar selama ini. Kami menyambut positif karena hal ini sekaligus memastikan Pilpres 2019 tidak ada calon tunggal," kata Baidowi, Rabu (11/4/2018).
Dia menuturkan, tugas Prabowo selanjutnya adalah melengkapi syarat dukungan yaitu 20 persen jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, agar bisa maju dalam Pilpres 2019. Persyaratan itu, menurut Baidowi, sesuai dengan ketentuan Pasal 222 UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).
Pada pasal itu disebutkan, pasangan capres-cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu legislatif sebelumnya.
Baidowi pun mengajak semua pihak membudayakan pemilu sebagai ajang kontestasi gagasan demi kemajuan bangsa, bukan untuk menebar kebencian. "Ayo kita berkompetisi secara sehat, santun, dan tidak provokatif. Hindari isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) dan penyebaran hoaks, karena itu tidak mendidik," ujar anggota Komisi II DPR RI itu.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya untuk diusung sebagai capres pada Pilpres 2019. "Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan menerima mandat sebagai calon presiden dan meminta untuk segera membangun koalisi pilpres," ungkap Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Rabu (4/11/2018).
Kesiapan Prabowo itu, kata Muzani, berdasarkan atas permintaan para kader Gerindra yang masih menginginkan mantan danjen Kopassus itu bertarung kembali di pilpres mendatang. Menurut dia, setelah melalui proses yang panjang dengan menyerap aspirasi dari berbagai daerah, jutaan kader Gerindra membuka mata dan telinga selama satu tahun terakhir tentang kepemimpinan nasional.
Muzani mengatakan, sebanyak 34 DPD dan 529 DPC Partai Gerindra dan ribuan anggota DPRD dari partai tersebut secara bergantian menyampaikan aspirasi konstituennya yang menginginkan agar Prabowo maju sebagai kandidat RI 1. Atas desakan para kader itulah, kata Muzani lagi, Prabowo akhirnya mau menerima mandat untuk diusung sebagai capres.
Editor: Ahmad Islamy Jamil