Prabowo Bertemu Menhan Malaysia dan Filipina, Bahas Kerja Sama Keamanan Maritim
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) Ministerial Meeting, antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, Senin (28/3/2022). Pertemuan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kesempatan ini, hadir Menhan Malaysia Yb Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana.
Pertemuan ini membahas kerja sama maritim, termasuk terkait keamanan di sejumlah perairan di sekitar tiga negara.
"Dalam pertemuan, ketiga menteri bertukar pandangan tentang situasi keamanan di Laut Sulu dan Laut Sulawesi, serta memahami perlunya memperkuat kerja sama untuk mengatasi ancaman berkelanjutan di wilayah maritim yang menjadi perhatian," tulis Kemhan dalam keterangan tertulis.
Baik Indonesia, Filipina dan Malaysia saling berbagi kesamaan pandangan untuk bekerja sama di beberapa bidang. Ketiga negara menyepakati 4 poin kerja sama.
Pertama, mengoptimalkan proses komunikasi The Maritime Command Centre (MCC) di Tawau, Tawi-Tawi dan Tarakan. Hal itu bertujuan agar dapat melaksanakan pertukaran informasi, pemantauan, dan pelaksanaan kegiatan pengawasan laut dan udara secara efektif.
"Termasuk mempercepat pengerahan Trilateral Maritime Patrol Liaison Officer (TMP LO) tetap di MCC masing-masing negara," kata Kemhan.
Kemudian yang kedua, terus meningkatkan kehadiran ketiga negara di perairan kawasan yang meliputi pelaksanaan latihan maritim trilateral untuk memperkuat show of force gabungan serta untuk mencegah ancaman keamanan di wilayah maritim yang menjadi perhatian bersama.
Ketiga, operasi pengawasan TCA di masa depan akan didorong oleh intelijen dalam memastikan produktivitas dan akurasi. Ini bertujuan untuk mengurangi kegiatan jaringan kriminal transnasional di kawasan.
Lalu yang keempat, meningkatkan keterlibatan dan komitmen strategis di antara ketiga negara melalui perbaikan struktur, komunikasi dan koordinasi TCA yang berkelanjutan.
Pertemuan ini, kata Kemhan, juga mengapresiasi antusiasme dan dedikasi angkatan bersenjata ketiga negara dalam bekerja sama menjaga keamanan perairan negara-negara kawasan pesisir. TCA disebut efektif dengan bukti tidak adanya lagi aksi penyanderaan di tahun 2021.
"Pada tahun 2021 dilaporkan terjadi nol insiden penculikan untuk tebusan (kidnaping-for-ransom). Hal ini menandakan bahwa TCA telah berada di jalur yang benar," jelas Kemhan.
Editor: Reza Fajri