Prabowo Bilang Korupsi seperti Kanker Stadium 4, KPK: Solusinya Apa?

JAKARTA, iNews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tak hanya menyebut korupsi di Indonesia ibarat kanker stadium empat. Lebih penting dari itu, Prabowo diminta andil untuk memberikan solusi.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menilai, sah-sah saja Prabowo menyebut Indonesia dalam posisi darurat korupsi. Namun, KPK juga membutuhkan masukan dari berbagai pihak tentang cara menyelesaikan persoalan tersebut.

Mogok Makan Hingga Gagal Organ, 8 Aktivis Palestine Action Terancam Tewas di Penjara Inggris

"Kalau hanya mengatakan tingkat bahaya itu baik. Tetapi, what next-nya apa? Latest developments-nya apa? Jadi, penting mengamati perkembangan CPI (corruption perception index) atau masalah korupsi secara longitudinal sejak negara ini bebas dari rezim Orba sampai saat ini agar kita tidak frustrasi," kata Saut kepada iNews.id di Jakarta, Senin (3/11/2018).

Saut menjelaskan, peningkatan intelektual mengenai korupsi dapat dilakukan melalui dialog dan membaca data dengan serius. Saut menyebut saat ini Indonesia menduduki urutan ke-37 di CPI. Karena itu, perlu ada solusi yang ditawarkan apabila seseorang mengatakan kondisi korupsi tidak sehat.

Dua Hakim PN Jaksel Diduga Menerima Suap Rp650 Juta

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan). (Foto: iNews.id/Ilma de Sabrini).

"Membaca data kemudian dialog secara sustain (berkelanjutan) sehingga menjadi bernilai dan dianalisis menjadi informasi. Kalau itu yang dilakukan akan memiliki nilai intelijen (kecerdasan). Jadi di dalamnya ada nila-nilai forecasting, warning, dan problem solving," jelas Saut.

Dalam pidato di Singapura beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut Indonesia sudah masuk darurat korupsi. Banyak pejabat negara kalangan anggota dewan, termasuk menteri hingga hakim tertangkap KPK.

"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ucap Prabowo, Selasa (27/11/2018).

Saut menegaskan, bila seseorang hanya memberikan peringatan tanpa diserta solusi, hal itu mencerminkan pengetahuan serta penghayatan terhadap informasi yang diperoleh. Dengan kata lain, kata dia, perkataan Prabowo semestinya harus diimbangi dengan penawaran solusi pemberantasan korupsi.