Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo: Bonus Demografi Jadi Tantangan Siapapun Pemimpin Indonesia

Rabu, 31 Mei 2023 - 06:51:00 WIB
Prabowo: Bonus Demografi Jadi Tantangan Siapapun Pemimpin Indonesia
Menhan Prabowo Subianto menjadi pembicara di MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta Pusat pada Selasa (30/5/2023). (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut bahwa bonus demografi menjadi tantangan bagi siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia mendatang. Sebab dalam rentang 13 tahun bonus demografi itu, seorang pemimpin akan bisa membawa Indonesia bangkit atau tetap terjebak dalam middle income trap.

"Ada ramalan kita beberapa tahun lagi kita akan menghadapi bonus demografi, jumlah penduduk produktif lebih banyak dari yang tidak produktif, mereka usia 16-45 itu di atas 50%. Kita sudah menjadi 68% pada tahun 2030, puncak bonus demografi berada dalam tahun 2030, 68% dari total jumlah penduduk kita usia produktif, tapi mulainya tahun 2025," kata Prabowo dalam MNC Forum LXX (70th) di iNews Tower, Jakarta, Selasa (30/5/2023) malam.

Prabowo menjelaskan, para pakar mengatakan dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menyampaikan bahwa masa Indonesia memanfaatkan bonus demografi hanya 13 tahun.

"Mulai 25 sampai 38 maksimal tahun 41, between 13 sampai 15 bonus," imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Prabowo, saat ini akan menentukan Indonesia bangkit menjadi negara maju, negara industri, negara berpenghasilan tinggi atau tetap menjadi negara middle income trap seperti sekarang.

"Ini tantangannya siapapun yang memimpin Indonesia, mampu enggak kita memanfaatkan 13-14 tahun ini supaya kita bangkit," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi dan optimisme dalam menghadapi tantangan global yang disampaikan PBB yakni krisis pangan, krisis energi dan krisis air. Karena jika ketiga krisis ini terjadi, akan muncul krisis ekonomi dan social unrest. 

Indonesia bisa jadi negara gagal jika ketiga krisis ini terjadi. Sehingga, pembangunan ekonomi ke depan harus bisa mengamankan pangan, energi dan air.

"Revolusi STEM harus kita wujudkan tadi, dan saya yakin bisa, kita punya 280 juta rakyat Indonesia, berarti tiap tahun lahir 5 juta anak Indonesia, tiap tahun 5 juta anak lulus sekolah, katakanlah dari 5 juta 1 persen saja yang IQ nya di atas 120 atau 130, kita bisa hitung cukul banyak anak-anak kita yang IQ nya pinter. 1% ini yang akan mengangkat sisanya, mengatasi food security, energy securuty dan mengatasi air," ungkap Prabowo.

"Kita punya optimisme, kita punya untuk menghadapi tantangan ini, asal kita mau konsentrasi," tegasnya.

Menurut Prabowo, peran Indonesia dalam tantangan global itu cukup signifikan, sebagai produsen kelapa sawit nomor 1 di dunia, Indonesia sekarang menghasilkan 42 juta ton per tahun bahkan sudah 50 juta ton per tahun, 5 juta dipakai  untuk minyak goreng, 10 juta untuk bio fuel, dan jika bio fuel ditingkatkan dari B30 menjadi B100, maka Indonesia akan memiliki ketahanan energi.

"Kalau kita lihat produsen ikat tangkap nomor 1 di dunia, produsen nikel nomor 1 di dunia, kita punya batu bara masih banyak, cadangan tembaga kita masih banyak. Kita punya optimisme ke depan, kita yakin bahwa kita bisa bangkit," tandasnya. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut