Prabowo Curhat di Sidang Tahunan MPR: Gagal Pemilu 4 Kali, Ditakdirkan Jadi Presiden ke-8
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto curhat soal perjalanan dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam pidato sidang tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, perjalanan menjadi presiden tidak mudah karena harus menemui kegagalan hingga empat kali. Namun, takdir membawanya menjadi Presiden ke-8 di HUT ke-80 RI.
“Mungkin inilah tandanya bahwa demokrasi kita kuat karena saya adalah presiden ke-8 Republik Indonesia yang akan memimpin perayaan Hari Kemerdekaan yang ke-8 dasawarsa. Memang ditakdirkan untuk jadi presiden ke-8,” kata Prabowo.
“Dan saya adalah bukti bahwa demokrasi kita berjalan karena saya ikut pemilu 5 kali. Alhamdulillah 4 kali kalah tapi hari ini saya berdiri di depan majelis ini,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, eks Menteri Pertahanan ini juga meyakini bahwa dengan bergotong-royong Indonesia akan semakin kuat dan sejahtera.
“Saya percaya dan saya yakin bahwa dengan kita bersatu dengan kita bergotong-royong dengan kita mencapai demokrasi sesuai dengan budaya kita, ekonomi sesuai dengan rancang bangun pendiri-pendiri bangsa kita Insya Allah Indonesia akan semakin kuat semakin sejahtera,” ucapnya.
“Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera Karena itu marilah kita bekerja sama kita berbeda-beda boleh tapi satu tujuan kita silakan yang berada di luar pemerintah tidak ada masalah terima kasih kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik walaupun kadang kritik itu menyesakkan juga ya. Tapi tidak ada masalah, jangan berhenti kritik,” tegasnya.
Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga semangat demokrasi, termasuk menerima kritik, meski terkadang terasa menyakitkan.
“Saya juga minta dari koalisi kita tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi harus berani koreksi. Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur tidak dapat diperiksa,” paparnya.
Editor: Puti Aini Yasmin