Prabowo dan PM Albanese Sepakati Perjanjian Keamanan Baru, Komitmen Perkuat Stabilitas Indo-Pasifik
SYDNEY, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyepakati Perjanjian Keamanan Bilateral Indonesia–Australia pada, Rabu (12/11/2025). Kedua pemimpin negara menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
“Perjanjian ini merupakan pengakuan dari kedua negara bahwa cara terbaik menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah dengan bertindak bersama. Kesepakatan ini menandai era baru hubungan Australia–Indonesia,” ucap PM Albanese.
Albanese menambahkan, kesepakatan keamanan bilateral ini menjadi tonggak penting dalam hubungan kedua negara.
Dia menyebut, perjanjian tersebut sebagai momentum bersejarah yang memperdalam kemitraan strategis di bidang pertahanan dan keamanan.
Langkah ini juga menjadi kelanjutan dari sejumlah perjanjian sebelumnya, termasuk Keating–Suharto Security Agreement yang ditandatangani pada Desember 1995, Perjanjian Lombok pada 13 November 2006 yang menegaskan komitmen terhadap integritas dan kedaulatan wilayah Indonesia, serta Defence Cooperation Agreement yang ditandatangani tahun lalu.
“Perjanjian ini akan memperkuat mekanisme konsultasi rutin antara para pemimpin dan menteri kedua negara,” tuturnya.
Melalui perjanjian ini, Indonesia dan Australia sepakat memperdalam kerja sama di bidang keamanan guna mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan yang saling menguntungkan, termasuk mekanisme konsultasi apabila muncul potensi ancaman terhadap keamanan salah satu pihak.
“Jika keamanan salah satu atau kedua negara terancam, kami akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil, baik secara individu maupun bersama, untuk menghadapi ancaman tersebut,” ucapnya.
Albanese menekankan, kesepakatan baru ini memperluas dan memperkokoh kerja sama pertahanan yang telah terjalin erat antara kedua negara selama beberapa dekade.
“Ini merupakan capaian luar biasa bagi kawasan kita dan bagi rakyat Australia maupun Indonesia,” katanya.
Prabowo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Australia serta menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan.
“Kita tidak bisa memilih tetangga. Ini adalah takdir kita untuk menjadi dua negara yang berdampingan. Karena itu, marilah kita hadapi takdir ini dengan niat terbaik. Saya percaya pada prinsip good neighbour policy, kebijakan bertetangga yang baik,” ucap Prabowo.
Editor: Aditya Pratama